Sukses

Dirut Bank Global Diinformasikan Berada di Kanada

Irawan Salim pergi dari Indonesia menuju Kanada pada 13 Desember 2004. Irawan dalam jadwal keberangkatan sesuai tiket yang dipesan berencana kabur ke Amerika Serikat sebelum pulang lagi ke Singapura, Januari mendatang.

Liputan6.com, Jakarta: Direktur Utama Bank Global, Irawan Salim ternyata berada di Toronto, Kanada, sejak kemarin. Padahal Irawan sudah masuk daftar cekal setelah Bank Global masuk kategori bank dalam pengawasan Bank Indonesia. Demikian informasi yang dihimpun SCTV dari sejumlah narasumber terkait di Jakarta, Selasa (14/12).

Penelusuran SCTV, Irawan berangkat dari Bandar Udara Changi, Singapura pada 13 Desember 2004 tujuan Bandara Heathrow, London, Inggris. Dengan menumpang pesawat Singapore Airlines bernomor penerbangan SQ 320, Irawan pergi sekitar pukul 12.40 waktu Singapura. Irawan duduk di kursi nomor 17 C dan tiba di Bandara Heathrow jam 18.50 waktu London.

Irawan transit di Bandara Heathrow selama dua jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Toronto. Pesawat yang dipakai Irawan ke Toronto adalah Air Canada dengan nomor penerbangan AC 859. Ia berangkat sekitar pukul 21.05 waktu London dan tiba pukul 23.50 waktu Kanada. Berdasarkan tiket yang dipesan, Irawan berencana pergi ke Houston masih menumpang Air Canada untuk kemudian bertolak ke Denver dan Los Angeles; Amerika Serikat dengan pesawat United Airlines.

Tiket Irawan untuk bepergian ke-ketiga kota di AS berstatus open date. Belakangan tersiar informasi, ia akan pulang lagi ke Singapura dari Los Angeles pada 1 Januari 2005. Irawan dijadwalkan memakai Singapore Airlines pukul 20.00 waktu setempat dan tiba di Bandara Changi pukul 06.35 waktu Singapura.

Sejauh ini, Markas Besar Kepolisian RI baru menetapkan delapan karyawan serta tiga orang dari jajaran direksi dan komisaris Bank Global sebagai tersangka kasus penghilangan dokumen nasabah. Namun, polisi tidak bersedia menyebutkan nama-nama tersangka [baca: Direksi dan Komisaris Bank Global Jadi Tersangka].

Sementara Komisaris Utama Bank Global Rijanto Sastroatmodjo, dalam konferensi pers siang tadi, mengaku tak tahu menahu tentang kisruh di tubuh Bank Global yang diduga melibatkan para direksi. Dia juga mengaku tak mengetahui soal pemusnahan dokumen nasabah. Menurut Rijanto, ketidaktahuan dirinya disebabkan terbatasnya wewenang komisaris. Direktur utama Bank Global adalah pemegang saham pengendali. Karena itu, meski komisaris tak setuju, dirut bisa jalan terus.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)