Liputan6.com, Jakarta: Kaburnya Direktur Utama Bank Global Irawan Salim telah diduga Bank Indonesia. Senin silam, Bank Indonesia meminta Direktur Jenderal Imigrasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Iman Santoso mengeluarkan perintah penundaan keberangkatan tujuh pengelola Bank Global. Sayangnya, permintaan itu terlambat dan Irawan sudah kabur ke Kanada. Iman mengaku baru menerima permintaan penundaan keberangkatan dari Deputi Senior BI Miranda Goeltom pada Senin siang, setelah Irawan berangkat. "Pada saat itu beliau [Miranda] juga mengatakan, salah satunya dari mereka [direksi Bank Global] itu kelihatannya sudah tak di Indonesia," kata Iman di Jakarta, Rabu (15/12).
Irawan yang berangkat dari Bandar Udara Changi, Singapura, juga diketahui memiliki tiket penerbangan menuju Denver dan Los Angeles di Amerika Serikat. Hari ini, Dirjen Imigrasi kembali mengeluarkan penundaan keberangkatan tujuh pengelola Bank Global atas permintaan Polri. Namun, hingga saat ini surat pencekalan terhadap ketujuh pengelola Bank Global belum dikeluarkan kejaksaan [baca: Tiga Petinggi Bank Global Dicekal].
Di tempat terpisah, Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Inspektur Jenderal Dadang Garnida membenarkan, pihaknya menyita uang tunai Rp 16,5 miliar dan sejumlah dokumen Bank Global, Selasa kemarin, sekitar pukul 23.30 WIB. Uang dan dokumen itu disembunyikan dua karyawan Bank Global bernama Abeng dan Steven atas perintah Direktur Operasional Bank Global Rico Santoso. Saat diperiksa, menurut Dadang, Abeng mengaku hanya disuruh mengumpulkan uang tersebut. "Ya, biasa kan pura-pura bego," ujar Dadang.
Menurut salah seorang karyawan Bank Global, uang Rp 16,5 miliar itu ditemukan dalam kardus-kardus televisi yang direkat lakban dan dijaga dua pegawai Bank Global. Diduga, duit tersebut akan dilarikan mengingat uang nasabah seharusnya disimpan di dalam brankas besi yang terkunci, bukan di dalam kardus-kardus.
Sementara itu suasana di Bank Global tampak kosong. Tak ada nasabah yang mendatangi kantor pusat Bank Global di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, sejak siang sampai sore hari ini. Sebagian karyawan tetap hadir, namun tidak beraktivitas. Satu-satunya kegiatan yang tampak adalah pemindahan mesin hitung uang milik Bank Global yang akan digunakan Mabes Polri untuk menghitung uang yang ditemukan. Setelah dihitung, uang itu akan dititipkan ke BI. Hingga kini, Bank Global masih dijaga beberapa personel Brigade Mobil Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Di Mabes Polri, sudah tampak sejumlah mobil BI yang akan digunakan untuk mengangkut uang yang ditemukan di salah satu lantai Gedung Menara Global. Uang itu akan disimpan sebagai barang bukti.(ZAQ/Tim Liputan 6 SCTV)
Irawan yang berangkat dari Bandar Udara Changi, Singapura, juga diketahui memiliki tiket penerbangan menuju Denver dan Los Angeles di Amerika Serikat. Hari ini, Dirjen Imigrasi kembali mengeluarkan penundaan keberangkatan tujuh pengelola Bank Global atas permintaan Polri. Namun, hingga saat ini surat pencekalan terhadap ketujuh pengelola Bank Global belum dikeluarkan kejaksaan [baca: Tiga Petinggi Bank Global Dicekal].
Di tempat terpisah, Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Inspektur Jenderal Dadang Garnida membenarkan, pihaknya menyita uang tunai Rp 16,5 miliar dan sejumlah dokumen Bank Global, Selasa kemarin, sekitar pukul 23.30 WIB. Uang dan dokumen itu disembunyikan dua karyawan Bank Global bernama Abeng dan Steven atas perintah Direktur Operasional Bank Global Rico Santoso. Saat diperiksa, menurut Dadang, Abeng mengaku hanya disuruh mengumpulkan uang tersebut. "Ya, biasa kan pura-pura bego," ujar Dadang.
Menurut salah seorang karyawan Bank Global, uang Rp 16,5 miliar itu ditemukan dalam kardus-kardus televisi yang direkat lakban dan dijaga dua pegawai Bank Global. Diduga, duit tersebut akan dilarikan mengingat uang nasabah seharusnya disimpan di dalam brankas besi yang terkunci, bukan di dalam kardus-kardus.
Sementara itu suasana di Bank Global tampak kosong. Tak ada nasabah yang mendatangi kantor pusat Bank Global di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, sejak siang sampai sore hari ini. Sebagian karyawan tetap hadir, namun tidak beraktivitas. Satu-satunya kegiatan yang tampak adalah pemindahan mesin hitung uang milik Bank Global yang akan digunakan Mabes Polri untuk menghitung uang yang ditemukan. Setelah dihitung, uang itu akan dititipkan ke BI. Hingga kini, Bank Global masih dijaga beberapa personel Brigade Mobil Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Di Mabes Polri, sudah tampak sejumlah mobil BI yang akan digunakan untuk mengangkut uang yang ditemukan di salah satu lantai Gedung Menara Global. Uang itu akan disimpan sebagai barang bukti.(ZAQ/Tim Liputan 6 SCTV)