Sukses

Bantuan Asing Mengalir ke Aceh

Kapal induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln dilaporkan telah masuk ke perairan Nanggroe Aceh Darussalam. Bantuan dari negara-negara sahabat mulai dialirkan ke daerah-daerah bencana dan lokasi pengungsian.

Liputan6.com, Banda Aceh: Bantuan kemanusiaan dari luar negeri mulai mengalir ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Ahad (2/1). Sumbangan logistik datang dari pemerintah negara-negara sahabat atau perorangan. Satu di antaranya, yaitu kapal induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln. Kapal perang dari Negeri Paman Sam itu dilaporkan telah memasuki perairan Aceh.

Sejumlah Helikopter Sea Hawk yang juga bantuan dari AS telah diterbangkan mengangkut bantuan berupa beras, air, obat-obatan, dan kain terpal. Distribusi bantuan diprioritaskan ke daerah pesisir yang terdekat dengan titik pusat gempa seperti Kabupaten Meulaboh, Aceh Barat dan Keude Teunom. Bantuan diangkut menggunakan helikopter itu dari Jakarta. Duta Besar AS untuk Indonesia B. Lynn Pascoe ikut memasukkan ke dalam pesawat [baca: Amerika Serikat Mengirimkan 17 Sea Hawk].

Sementara regu penolong dari Beijing, Cina, sudah mulai bekerja. Mereka bekerja sama dengan Komisi Palang Merah Internasional (ICRC) menyalurkan bantuan untuk pengungsi. Sumbangan dari negara asing lain belum bisa disalurkan karena masih tertahan di Bandar Udara Polonia, Medan, Sumatra Utara. Ini disebabkan minimnya angkutan udara untuk mengirim bantuan ke Aceh [baca: Bantuan untuk NAD Masih Menumpuk].

Bencana alam di Tanah Rencong memang sangat dahsyat. Karena itulah, berbagai organisasi mancanegara terus menggalang dana untuk disumbang ke wilayah Asia Barat dan Asia Selatan yang terkena bencana. Sejauh ini tercatat dana yang terkumpul baik dari berbagai negara dan organisasi internasional mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun. AS belakangan kembali setuju mengalirkan dana senilai US$ 350 juta atau Rp 3,3 triliun.(AIS/Nlg)