Sukses

Pekan Depan, Sekolah di Banda Aceh Aktif

Depdiknas akan mendirikan sekolah darurat di Banda Aceh, NAD, mulai 10 Januari mendatang. Besok, Sekjen MUI Din Syamsuddin akan menjadi imam dan khotib salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Liputan6.com, Banda Aceh: Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan pihaknya akan segera mengaktifkan sekolah di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk tahap pertama, Departemen Pendidikan Nasional akan mendirikan sejumlah tenda darurat untuk dijadikan tempat kegiatan belajar dan mengajar di Banda Aceh, mulai 10 Januari mendatang. Untuk daerah lain akan dilakukan menyusul mulai awal bulan depan. Demikian disampaikan Mendiknas saat mengunjungi Banda Aceh, NAD, Kamis (6/1).

Bambang mengatakan, sekitar 300 bangunan sekolah rusak berat akibat diterjang gelombang Tsunami sehingga tak layak pakai. Bersamaan dengan itu, setidaknya 1.500 anak di Aceh kehilangan kesempatan belajar.

Penggunaan sejumlah fasilitas umum juga mulai dilakukan. Masjid Raya Baiturrahman, misalnya. Masjid kebanggan warga Aceh itu kini tampak bersih dan bisa digunakan untuk sembahyang. Rencananya, di masjid ini akan dilangsungkan salat Jumat pertama sejak bencana menerjang. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin dijadwalkan menjadi imam dan khotib salat Jumat.

Sekitar sepekan silam, masjid ini masih dipenuhi lumpur dan mayat-mayat korban gempa dan Tsunami. Petugas dan para relawan membutuhkan lebih dari tiga hari untuk membersihkan halaman serta bagian dalam masjid. Hampir seluruh fasilitas peribadatan seperti tempat wudu sudah bisa berfungsi. Namun, sejak Ahad silam, masjid ini sudah mulai dipergunakan untuk salat lima waktu [baca: Kantor Pemprov Aceh Siap Beroperasi].

Di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, ativitas meningkat sejak bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari mancanegara, mengalir. Setiap harinya, sekitar 120 pesawat mendarat dan lepas landas di bandara ini. Selain pesawat kargo pengangkut bantuan kemanusiaan, banyak pula pesawat yang mengangkut relawan dan wartawan, baik lokal maupun internasional.

Bandara juga menjadi pos koordinasi pencarian orang hilang. Hingga petang tadi, pusat informasi di posko bandara banyak dikerubungi warga yang mencari kerabat. Bagian lain bandara juga digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi.

Aktivitas kemanusiaan juga masih terjadi di Pantai Ulee Lhue, Banda Aceh. Sejumlah relawan bersama anggota TNI masih sibuk mengevakuasi jenazah. Di pantai ini masih terdapat ribuan jenazah. Sebagian besar kondisi mayat sudah membusuk dan terpotong-potong.

Sekitar lima kilometer dari pantai, Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Apung I milik Perusahaan Listrik Negara terdampar. Kapal PLTD berkapasitas 10 megawatt ini tidak mengalami kerusakan yang berarti dan masih dapat beroperasi. Namun, kapal ini menghancurkan puluhan rumah dan menewaskan ratusan warga. Sebanyak tujuh awak kapal dilaporkan tewas. Sementara sepuluh lainnya selamat. Diperkirakan, butuh waktu sebulan untuk memindahkan kapal seberat ratusan ton ini ke tempat semula.(ZAQ/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini