Liputan6.com, Temanggung: DPRD Temanggung, Jawa Tengah, menggelar sidang paripurna istimewa, Rabu (12/1). Rapat dilaksanakan untuk mengkritisi kinerja Bupati Temanggung Totok Ary Prabowo menyusul mundurnya 76 puluhan pejabat daerah. "Krisis kepemimpinan telah terjadi di Temanggung," kata Ketua DPRD Temanggung Bambang Karno sebelum rapat digelar.
Rencananya, sidang berlangsung sekitar pukul 12.20 WIB [baca: DRRD Temanggung Menggelar Rapat Paripurna Istimewa]. Aliansi Masyarakat Temanggung yang selama ini menuntut Bupati yang akan memantau jalannya persidangan. Persidangan ini tidak dihadiri Totok. Menurut beberapa staf bupati, kemungkinan Totok berada di Semarang, Jateng. Diduga, puluhan pejabat daerah mundur karena takut terkait kasus korupsi dana penyelenggaraan Pemilu 2004 senilai Rp 12,6 miliar.
Di luar Gedung DPRD Temanggung, ratusan warga berunjuk rasa menuntut Totok melepas jabatannya. Karena takut terjadi tindakan anarki, mereka membubarkan diri sebelum rapat dimulai. Diperkirakan, rapat berlangsung sampai sore. Sementara itu, aktivitas pemerintahan Kabupaten Temanggung lumpuh. Sebagian besar pegawai tidak masuk kantor. Mereka lebih memilih menonton warga yang berdemonstransi.(DNP/Teguh Hadi Prayitno dan Yudi Sutomo)
Rencananya, sidang berlangsung sekitar pukul 12.20 WIB [baca: DRRD Temanggung Menggelar Rapat Paripurna Istimewa]. Aliansi Masyarakat Temanggung yang selama ini menuntut Bupati yang akan memantau jalannya persidangan. Persidangan ini tidak dihadiri Totok. Menurut beberapa staf bupati, kemungkinan Totok berada di Semarang, Jateng. Diduga, puluhan pejabat daerah mundur karena takut terkait kasus korupsi dana penyelenggaraan Pemilu 2004 senilai Rp 12,6 miliar.
Di luar Gedung DPRD Temanggung, ratusan warga berunjuk rasa menuntut Totok melepas jabatannya. Karena takut terjadi tindakan anarki, mereka membubarkan diri sebelum rapat dimulai. Diperkirakan, rapat berlangsung sampai sore. Sementara itu, aktivitas pemerintahan Kabupaten Temanggung lumpuh. Sebagian besar pegawai tidak masuk kantor. Mereka lebih memilih menonton warga yang berdemonstransi.(DNP/Teguh Hadi Prayitno dan Yudi Sutomo)