Liputan6.com, Jakarta: Investasi atau penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2004 menurun hingga 14,8 persen atau sekitar Rp 0,9 triliun dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri meningkat pada 2004. Demikian disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Theo F. Toemion di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Theo, penurunan angka investasi asing disebabkan para investor yang cenderung bersikap menunggu perkembangan hasil pemilihan umum yang diselenggarakan tiga kali berturut-turut. Pemilu yang berlangsung tertib belakangan mampu mengubah sentimen pasar ke arah iklim investasi yang lebih kondusif.
Kendala lainnya, tambah Theo, berupa kurang jelasnya aturan perizinan. Untuk itulah BKPM berencana mengoptimalkan pelayanan investasi satu atap. "Jadi mereka (investor) tidak ke mana-mana untuk meminta perizinan, cukup dilayani di satu tempat," jelas Theo.(AIS/Nastiti Lestari dan Doni Indradi)
Menurut Theo, penurunan angka investasi asing disebabkan para investor yang cenderung bersikap menunggu perkembangan hasil pemilihan umum yang diselenggarakan tiga kali berturut-turut. Pemilu yang berlangsung tertib belakangan mampu mengubah sentimen pasar ke arah iklim investasi yang lebih kondusif.
Kendala lainnya, tambah Theo, berupa kurang jelasnya aturan perizinan. Untuk itulah BKPM berencana mengoptimalkan pelayanan investasi satu atap. "Jadi mereka (investor) tidak ke mana-mana untuk meminta perizinan, cukup dilayani di satu tempat," jelas Theo.(AIS/Nastiti Lestari dan Doni Indradi)