Liputan6.com, Banda Aceh: Koordinator Government Watch (Gowa) Farid Rasyid Faqih dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Fakinah, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Jumat (4/2) siang. Tahanan Kepolisian Resor Kota Banda Aceh itu mengeluhkan sakit di bagian dada, telinga kiri, dan muntah-muntah. Dia ditangani tiga dokter polisi dan dokter Flinn dari RS Australia. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit mengenai penyakit yang diderita Farid.
Sejauh ini, Farid masih berada di ruang perawatan intensif. Selama di ruang perawatan, sejumlah kerabat terlihat membesuk Farid. Di antaranya, Kristina Ratih, istri Farid dan budayawan W.S. Rendra. Menurut salah seorang rekan Farid, Elmir Amien, Farid mengeluhkan sakit di bagian dada, kepala bagian belakang, dan kuping kiri selalu berdengung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun www.liputan6.com, Farid sebenarnya mengeluh nyeri di bagian kuping kiri sejak Kamis kemarin. Dia juga mengaku mual dan pusing. Dokter Kepolisian Resor Kota Banda Aceh yang memeriksanya mendapati tensi darah Farid meningkat. Selain itu, Farid mulai muntah-muntah. Farid yang awalnya menolak dibawa ke rumah sakit pun segera dirujuk ke RS Fakinah. Penderitaan ini diduga akibat pemukulan Kapten M. Syuib saat insiden pencurian barang bantuan untuk korban Tsunami [baca: Farid Faqih Dipukuli Sembilan Orang].
Seperti diberitakan sebelumnya, Farid berada di Polresta Banda Aceh seputar penyelewengan barang bantuan Tsunami. Ia kemungkinan dijerat Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pencurian dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara [baca: Farid Faqih Resmi Menjadi Tersangka].
Sementara itu, siang tadi, personel TNI menyerahkan uang sekitar Rp 7 juta dan perhiasan emas seberat 1,5 kilogram. Barang berharga ini ditemukan TNI saat mengevakuasi mayat korban Tsunami di Banda Aceh selama tiga minggu silam. Uang dan emas ini diserahkan Komandan Artileri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) Komando Daerah Militer Bukit Barisan Letnan Kolonel TNI Haris Sarjana usai salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh.(YAN/Jeremy Tety)
Sejauh ini, Farid masih berada di ruang perawatan intensif. Selama di ruang perawatan, sejumlah kerabat terlihat membesuk Farid. Di antaranya, Kristina Ratih, istri Farid dan budayawan W.S. Rendra. Menurut salah seorang rekan Farid, Elmir Amien, Farid mengeluhkan sakit di bagian dada, kepala bagian belakang, dan kuping kiri selalu berdengung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun www.liputan6.com, Farid sebenarnya mengeluh nyeri di bagian kuping kiri sejak Kamis kemarin. Dia juga mengaku mual dan pusing. Dokter Kepolisian Resor Kota Banda Aceh yang memeriksanya mendapati tensi darah Farid meningkat. Selain itu, Farid mulai muntah-muntah. Farid yang awalnya menolak dibawa ke rumah sakit pun segera dirujuk ke RS Fakinah. Penderitaan ini diduga akibat pemukulan Kapten M. Syuib saat insiden pencurian barang bantuan untuk korban Tsunami [baca: Farid Faqih Dipukuli Sembilan Orang].
Seperti diberitakan sebelumnya, Farid berada di Polresta Banda Aceh seputar penyelewengan barang bantuan Tsunami. Ia kemungkinan dijerat Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pencurian dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara [baca: Farid Faqih Resmi Menjadi Tersangka].
Sementara itu, siang tadi, personel TNI menyerahkan uang sekitar Rp 7 juta dan perhiasan emas seberat 1,5 kilogram. Barang berharga ini ditemukan TNI saat mengevakuasi mayat korban Tsunami di Banda Aceh selama tiga minggu silam. Uang dan emas ini diserahkan Komandan Artileri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) Komando Daerah Militer Bukit Barisan Letnan Kolonel TNI Haris Sarjana usai salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh.(YAN/Jeremy Tety)