Liputan6.com, Lebanon : Sebuah bom berkekuatan tinggi meledak di Beirut, Lebanon, Senin (14/2) pukul 13.00 waktu setempat. Belum diketahui jumlah pasti korban tewas menyusul insiden ini. Yang jelas, mayat sepuluh orang ditemukan di lokasi. Menurut Menteri Pariwisata Lebanon, Farid Khazen, seorang di antara sepuluh mayat itu adalah mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri.
Ledakan terjadi di dekat Hotel Saint Georges di kawasan niaga Beirut. Suaranya terdengar hingga luar Kota Beirut. Saking dahsyatnya, bekas ledakan menimbulkan lubang di jalan beraspal. Selain menewaskan sejumlah orang, 100 lainnya cedera. Insiden ini turut menghancurkan dan membakar belasan mobil. Beberapa gedung di sekitar lokasi juga rusak parah. Bahkan, kaca jendela gedung-gedung yang letaknya ratusan meter dari pusat ledakan turut pecah. Temboknya juga retak.
Sejumlah saksi mata mengatakan, bom meledak saat konvoi kendaraan PM Lebanon yang mundur Oktober tahun silam itu melintas di dekat hotel. Tak heran muncul dugaan bahwa bom sengaja diledakkan dengan sasaran utama Rafik Hariri. Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom.(ZIZ/Rcm)
Ledakan terjadi di dekat Hotel Saint Georges di kawasan niaga Beirut. Suaranya terdengar hingga luar Kota Beirut. Saking dahsyatnya, bekas ledakan menimbulkan lubang di jalan beraspal. Selain menewaskan sejumlah orang, 100 lainnya cedera. Insiden ini turut menghancurkan dan membakar belasan mobil. Beberapa gedung di sekitar lokasi juga rusak parah. Bahkan, kaca jendela gedung-gedung yang letaknya ratusan meter dari pusat ledakan turut pecah. Temboknya juga retak.
Sejumlah saksi mata mengatakan, bom meledak saat konvoi kendaraan PM Lebanon yang mundur Oktober tahun silam itu melintas di dekat hotel. Tak heran muncul dugaan bahwa bom sengaja diledakkan dengan sasaran utama Rafik Hariri. Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom.(ZIZ/Rcm)