Sukses

Kapal TNI AL Dikerahkan ke Perbatasan RI-Malaysia

Empat kapal perang TNI AL dikerahkan di sekitar perbatasan Indonesia dan Malaysia. Kapal tersebut ditempatkan berkaitan dengan klaim pihak Malaysia terhadap wilayah di perairan Kaltim dan sekitar Pulau Sipadan-Ligitan.

Liputan6.com, Jakarta: Sebanyak empat kapal perang TNI Angkatan Laut dikerahkan di sekitar Pulau Sipadan-Ligitan dan perairan Kalimantan Timur. Pengerahan empat kapal ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia. Demikian dikemukakan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/3).

Menurut Endriartono, kapal-kapal yang ditempatkan perbatasan Indonesia dan Malaysia itu berkaitan dengan klaim pihak Negeri Jiran terhadap wilayah itu. Endriartono menambahkan, Indonesia selalu berpegang pada prinsip batas wilayah suatu negara sesuai dengan hukum internasional. "Sudah menjadi kewajiban TNI melakukan pengamanan wilayah," kata Endriartono.

Lebih lanjut Endriartono mengatakan, untuk mencegah konflik terbuka dengan Malaysia, pemerintah melakukan langkah diplomasi. Pemerintah menekankan tak ingin krisis itu menjadi konflik terbuka dengan mengupayakan diplomasi. "Presiden tadi mencari satu upaya solusi terbaik agar supaya klaim tumpang tindih bisa selesai baik-baiklah," ujar Endriartono.

Hadir dalam pertemuan itu Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Letnan Jenderal Djoko Santoso, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Slamet Soebijanto, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Djoko Suyanto. Menteri Perhubungan Hatta Rajasa dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro juga turut hadir.

Sementara itu Direktur Petronas yang didampingi Purnomo Yusgiantoro usai bertemu Presiden SBY menyatakan, pihaknya tak berwenang menjelaskan krisis tersebut. Namun ia membenarkan memberikan konsesi dengan perusahaan tambang terbesar patungan Inggris dan Belanda, PT Shell.

Sehari sebelumnya, Indonesia menempatkan tiga kapal perang di wilayah perairan Laut Sulawesi. Langkah ini ditempuh untuk mendukung sikap diplomatik Indonesia yang mempertanyakan klaim kepemilikan wilayah Blok Ambalat di Laut Sulawesi oleh Malaysia [baca: Kapal Perang Indonesia Bersiaga di Laut Sulawesi].(JUM/Frans Ambudi dan Hengki Rahman)
    Video Terkini