Liputan6.com, Beirut: Omar Karami, Perdana Menteri Lebanon, kembali mengundurkan diri. Kali ini, dia mundur karena gagal membentuk pemerintahan. Keputusan ini diumumkan di Beirut, Lebanon, Rabu (13/4).
Karami, 70 tahun, menjelaskan upayanya untuk membentuk pemerintahan menemui jalan buntu. Padahal, pemerintah yang akan dibentuk ini bertugas menyelenggarakan pemilihan umum pada akhir Mei nanti. Kalangan politisi khawatir pengunduran diri ayah empat anak ini bisa memolorkan pemilu. Namun, Karami tetap yakin pemilu dapat digelar sesuai jadwal yang diminta Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelumnya, putra pemimpin Tripoli dan pahlawan pembebasan Lebanon Abdul Hamid Karami ini mundur sebagai PM beberapa saat setelah mantan PM Lebanon Rafik Hariri dibunuh. Namun, lima hari kemudian, parlemen Lebanon kembali menunjuknya sebagai PM [baca: PM Lebanon Mengundurkan Diri].
Dia lagi-lagi menyatakan mundur ketika tak mampu menyatukan kalangan oposisi yang anti-Suriah dengan kubu loyalis yang pro-Suriah untuk duduk dalam pemerintahan. Karami juga gagal menyusun pemerintahan yang beranggotakan tokoh-tokoh pro-Suriah saja [baca: PM Karami Kembali Mundur].(TNA/Rcm)
Karami, 70 tahun, menjelaskan upayanya untuk membentuk pemerintahan menemui jalan buntu. Padahal, pemerintah yang akan dibentuk ini bertugas menyelenggarakan pemilihan umum pada akhir Mei nanti. Kalangan politisi khawatir pengunduran diri ayah empat anak ini bisa memolorkan pemilu. Namun, Karami tetap yakin pemilu dapat digelar sesuai jadwal yang diminta Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelumnya, putra pemimpin Tripoli dan pahlawan pembebasan Lebanon Abdul Hamid Karami ini mundur sebagai PM beberapa saat setelah mantan PM Lebanon Rafik Hariri dibunuh. Namun, lima hari kemudian, parlemen Lebanon kembali menunjuknya sebagai PM [baca: PM Lebanon Mengundurkan Diri].
Dia lagi-lagi menyatakan mundur ketika tak mampu menyatukan kalangan oposisi yang anti-Suriah dengan kubu loyalis yang pro-Suriah untuk duduk dalam pemerintahan. Karami juga gagal menyusun pemerintahan yang beranggotakan tokoh-tokoh pro-Suriah saja [baca: PM Karami Kembali Mundur].(TNA/Rcm)