Liputan6.com, Jakarta: Kim Yong-nam, Ketua Parlemen Korea Utara, menghendaki kawasan semenanjung Korea bebas dari senjata nuklir. Hal ini diungkapkan dalam pidato di depan para delegasi Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Jumat (22/4).
Kim Yong-nam menuding Amerika Serikat mencoba menyerang negerinya dengan menempatkan persenjataan nuklir di Korea Selatan serta menggelar latihan perang nuklir secara besar-besaran. Dengan dalih itulah Pyongyang mengklaim berhak melengkapi diri dengan penangkal nuklir sebagai alat pertahanan. Dia menambahkan, krisis nuklir itu dapat diselesaikan jika AS menghormati kedaulatan Korut serta menyingkirkan persenjataan nuklir di Korsel.
Isu nuklir Korut kembali memanas menyusul ancaman Pentagon membawa masalah itu ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sementara Pyongyang menganggap penerbitan sanksi PBB sebagai pernyataan perang. Mengenai penyatuan kembali Korut dan Korsel, Yong-nam menegaskan hal itu harus berlangsung tanpa intervensi asing [baca: Korut Meminta Perundingan Dua Arah dengan AS].(DNP/Uri)
Kim Yong-nam menuding Amerika Serikat mencoba menyerang negerinya dengan menempatkan persenjataan nuklir di Korea Selatan serta menggelar latihan perang nuklir secara besar-besaran. Dengan dalih itulah Pyongyang mengklaim berhak melengkapi diri dengan penangkal nuklir sebagai alat pertahanan. Dia menambahkan, krisis nuklir itu dapat diselesaikan jika AS menghormati kedaulatan Korut serta menyingkirkan persenjataan nuklir di Korsel.
Isu nuklir Korut kembali memanas menyusul ancaman Pentagon membawa masalah itu ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sementara Pyongyang menganggap penerbitan sanksi PBB sebagai pernyataan perang. Mengenai penyatuan kembali Korut dan Korsel, Yong-nam menegaskan hal itu harus berlangsung tanpa intervensi asing [baca: Korut Meminta Perundingan Dua Arah dengan AS].(DNP/Uri)