Sukses

Raja Gyanendra Didesak Mencabut Kekuasaan Absolut

Ribuan warga di Nepal memprotes tindakan Raja Gyanendra yang mengambil kekuasaan absolut sejak Februari silam. Meski telah mencabut status kondisi darurat, Gyanendra tetap memimpin Nepal.

Liputan6.com, Kathmandu: Ribuan warga Nepal berunjuk rasa di Kathmandu, Ahad (1/5). Warga yang mendukung kubu oposisi mendesak Raja Nepal Gyanendra memulihkan demokrasi dan mencabut kekuasaan absolut raja. Demonstrasi kali ini terbesar sejak Gyanendra menerapkan pemerintahan absolut, empat bulan silam.

Demonstran bergerak menuju Kantor Komisi Kerajaan Nepal untuk Pengawasan Korupsi. Lembaga itu didirikan Raja Gyanendra untuk menyelidiki keterlibatan politisi dan pejabat yang terlibat korupsi. Namun, para pengunjuk rasa urung berorasi di sana karena dihadang polisi. Mereka membubarkan diri dengan tertib.

Sabtu silam, Raja Gyanendra mengumumkan tetap memimpin Nepal meski status negara dalam keadaan darurat tidak berlaku lagi. Status darurat diambil Gyanendra setelah mengambil alih kekuasaan dari Perdana Menteri Nepal Sher Bahadur Deuba, Februari 2005 [baca: Raja Gyanendra Membentuk Kabinet Baru]. Pemerintahan Deuba dinilai tak mampu menyelenggarakan pemilihan umum dan gagal menumpas gerilyawan pemberontak Maoist.(KEN/Yoh)
    Produksi Liputan6.com