Sukses

Kebijakan India Menghentikan Produksi Obat Generik Disayangkan

Medecins Sans Frontieres atau Ikatan Dokter Tanpa Batas mengingatkan, dengan masuk ke WTO, India akan berhenti memproduksi obat generik yang telah membantu banyak manusia di negara-negara miskin.

Liputan6.com, Maharashtra: Keputusan India memasuki Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bakal berdampak bagi angka kematian negara-negara miskin. Sebab, WTO akan melarang India memproduksi obat-obatan generik yang dikonsumsi penduduk di negara miskin. Padahal, selama ini, India menjadi negara produsen obat generik baru terkemuka di dunia yang menjual produknya dengan harga murah ke negara-negara miskin. Kekhawatiran ini diungkapkan Medecins Sans Frontieres atau Ikatan Dokter Tanpa Batas di Maharashtra, India, Rabu (18/5).

Organisasi amal ini yakin pelarangan itu akan membuat harga obat melambung hingga tidak terjangkau banyak warga. Akibatnya angka kematian penderita akibat tiga penyakit berbahaya, yaitu Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), TBC, dan malaria meningkat. Penderita HIV/AIDS di Afrika diperkirakan akan menjadi pihak yang paling terpukul atas keputusan India. Selama ini, warga di Benua Hitam ini bisa memperoleh pengobatan hingga separuh dari harga obat asal Amerika Serikat.

Dengan bergabung di WTO, Presiden Abdul Kalam akan melarang peniruan obat jenis baru ataupun pengembangan obat bermerek jenis lama. Sebab, WTO melarang upaya peniruan obat HIV/AIDS [baca: India Menerbitkan UU Larangan Produksi Obat Generik].

Padahal, selama ini, India memproduksi obat generik serupa dengan obat bermerek yang belum dipatenkan atau hak patennya telah habis. Harga obat ini lebih murah karena produsennya tidak perlu menginvestasikan dana untuk pengembangan dan penelitian. Wajar bila pada era 1990-an obat jenis ini menjadi pendorong nyata dalam upaya memerangi penyakit.(TNA/Uri)
    Video Terkini