Liputan6.com, Baltimore: Sejumlah peneliti di Baltimore, Amerika Serikat, baru-baru ini menyatakan, hampir setiap orang alergi pada jenis makanan tertentu. Satu di antaranya adalah alergi terhadap kacang. Bagi yang alergi kacang, konsumsi kacang walau sedikit baik disadari maupun tidak, dapat mendatangkan masalah besar. Mulai dari sekadar gatal-gatal, sulit bernapas, hingga pingsan. Gejala inilah yang disebut anafilaksis atau kenaikan kerentanan suatu organisme terhadap injeksi protein susulan.
Berdasarkan penelitian para ahli dari Fakultas Kedokteran Mount Sinai New York, warga AS mengonsumsi kacang rata-rata 770 juta kilogram per tahun. Berbarengan dengan angka ini, jumlah penderita alergi kacang terus bertambah. Beberapa di antara mereka meninggal dunia.
Menghadapi kenyataan itu, sejumlah dokter di AS menyarankan para penderita alergi super sensitif selalu membawa adrenalin dalam kemasan tube. Selain itu, suntikan epinefrina juga disarankan untuk mengobati anafilaksis. Para dokter khawatir jika dua cara ini tak diajalankan, kemungkinan besar penderita dapat mengalami penurunan tekanan darah, kesulitan bernapas, bahkan sampai meninggal dunia.
Selain pengobatan, berbagai cara untuk mencegah anafilaksis juga telah dilakukan di AS. Di antaranya dengan imbauan menghindari makanan yang mengandung kacang dan penyediaan kantin khusus bagi penderita alergi kacang.(YAN/Nlg)
Berdasarkan penelitian para ahli dari Fakultas Kedokteran Mount Sinai New York, warga AS mengonsumsi kacang rata-rata 770 juta kilogram per tahun. Berbarengan dengan angka ini, jumlah penderita alergi kacang terus bertambah. Beberapa di antara mereka meninggal dunia.
Menghadapi kenyataan itu, sejumlah dokter di AS menyarankan para penderita alergi super sensitif selalu membawa adrenalin dalam kemasan tube. Selain itu, suntikan epinefrina juga disarankan untuk mengobati anafilaksis. Para dokter khawatir jika dua cara ini tak diajalankan, kemungkinan besar penderita dapat mengalami penurunan tekanan darah, kesulitan bernapas, bahkan sampai meninggal dunia.
Selain pengobatan, berbagai cara untuk mencegah anafilaksis juga telah dilakukan di AS. Di antaranya dengan imbauan menghindari makanan yang mengandung kacang dan penyediaan kantin khusus bagi penderita alergi kacang.(YAN/Nlg)