Sukses

WHO Menuding Cina Menyalahgunakan Obat Anti-Flu

Surat kabar Washington Post menyebutkan adanya penggunaan amantadine oleh peternak unggas di Cina untuk meredam virus flu burung. WHO mengungkapkan keprihatinannya mengenai penyalahgunaan obat anti-flu untuk manusia itu.

Liputan6.com, Beijing: Badan Kesehatan Dunia (WHO) kecewa dengan Cina. Pasalnya, Cina telah menyalahgunakan penggunaan obat anti-flu burung dalam mengantisipasi mewabahnya flu burung pada 1999. Kekecewaan disampaikan pejabat WHO Henk Bekedam di Beijing, baru-baru ini.

Berita menghebohkan ini kali pertama diangkat harian The Washington Post. Surat kabar paling berpengaruh di Amerika Serikat ini menyebutkan, para peternak unggas Cina memberikan amantadine untuk meredam penyebaran virus H5N1. Padahal obat anti-flu itu hanya diperuntukkan bagi manusia.

Tapi The Washington Post tak menyebutkan waktu dan seberapa luas penggunaan obat tersebut. Mereka juga tidak merinci pengaruh amantadine buat manusia. Yang terang, mengutip pernyataan beberapa pakar kesehatan unggas, penyalahgunaan amantadine telah memunculkan varian virus tipe H5N1.

Saat ini, WHO tengah meminta penjelasan dari pemerintah Cina atas tuduhan penyalahgunaan obat tersebut. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertanian Cina Xu Shixin menampik laporan The Washington Post tersebut.

Sejauh ini, wabah flu burung menewaskan 54 orang di Asia. Sebanyak 38 orang di Vietnam, 12 orang di Thailand, dan empat orang di Kamboja. Sementara di Cina sendiri belum ada laporan jumlah korban tewas akibat flu burung. Adanya laporan varian virus H5N1 yang kebal terhadap obat amantadine membuat para dokter menggunakan obat alternatif yang lebih mahal dan sulit diproduksi [baca: Flu Burung Menjangkiti Unggas Liar Cina].(ZIZ/ijx)
    EnamPlus