Liputan6.com, Jalur Gaza: Ratusan warga Yahudi membuat pagar betis di sepanjang jalan utama yang menghubungkan beberapa permukiman Yahudi di Jalur Gaza, Kamis (11/8). Dalam aksinya itu, mereka sengaja mengenakan kaus berwarna oranye yang menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan penarikan Israel dari tanah pendudukan.
Warga Yahudi lainnya di permukiman Sanur di Tepi Barat, mendirikan lima rumah kayu untuk menampung tamu-tamu mereka, para penentang pengosongan permukiman Yahudi. Mereka akan tinggal di rumah itu selama masa evakuasi.
Sementara itu, untuk mencegah masuknya warga Yahudi radikal, militer Israel akan melarang orang asing datang ke kawasan permukiman mulai 16 Agustus tengah malam atau sehari sebelum mengevakuasi secara paksa warga yang masih bertahan. Pelarangan ini dilakukan karena diketahui ratusan orang Yahudi radikal telah menyusup ke sejumlah permukiman di Gaza. Mereka akan membantu gerakan perlawanan penarikan mundur dari tanah Palestina [baca: Polisi Israel Bersiaga].(IAN/Rcm)
Warga Yahudi lainnya di permukiman Sanur di Tepi Barat, mendirikan lima rumah kayu untuk menampung tamu-tamu mereka, para penentang pengosongan permukiman Yahudi. Mereka akan tinggal di rumah itu selama masa evakuasi.
Sementara itu, untuk mencegah masuknya warga Yahudi radikal, militer Israel akan melarang orang asing datang ke kawasan permukiman mulai 16 Agustus tengah malam atau sehari sebelum mengevakuasi secara paksa warga yang masih bertahan. Pelarangan ini dilakukan karena diketahui ratusan orang Yahudi radikal telah menyusup ke sejumlah permukiman di Gaza. Mereka akan membantu gerakan perlawanan penarikan mundur dari tanah Palestina [baca: Polisi Israel Bersiaga].(IAN/Rcm)