Liputan6.com, Seoul: Korea Utara dan Selatan bersatu? Ya, tapi jangan salah, itu terjadi hanya dalam film. Kartun pula. Para animator Korut bekerja sama dengan studio animasi Akom Production Company milik warga Korsel, Nelson Shin, baru-baru ini, telah memproduksi film animasi Empress Chung atau Permaisuri Chung.
Empress Chung diangkat berdasarkan dongeng masyarakat Korea. Alkisah ada seorang gadis muda yang terpaksa melakukan perjalanan jauh untuk mencari obat buat bapaknya yang buta. Bahkan, demi kesembuhan ayahnya, si gadis kecil bersedia melakukan ritual terjun ke laut untuk menjadi santapan monster laut.
Tapi Dewi Fortuna berpihak pada si gadis kecil. Sebelum menjadi santapan monster laut dia lebih dahulu diselamatkan satwa yang menghuni istana bawah laut. Dari situ pula petualangan si gadis kecil dimulai.
Kendati sama-sama Korea, dari segi bahasa, Empress Chung dibuat dalam dua versi: dialek Korut dan Korsel yang kental. Khusus di Pyongyang, film ini akan diisi suara oleh para aktor dan aktris Korut. Demikian pula sebaliknya di Seoul.(ICH/Idr)
Empress Chung diangkat berdasarkan dongeng masyarakat Korea. Alkisah ada seorang gadis muda yang terpaksa melakukan perjalanan jauh untuk mencari obat buat bapaknya yang buta. Bahkan, demi kesembuhan ayahnya, si gadis kecil bersedia melakukan ritual terjun ke laut untuk menjadi santapan monster laut.
Tapi Dewi Fortuna berpihak pada si gadis kecil. Sebelum menjadi santapan monster laut dia lebih dahulu diselamatkan satwa yang menghuni istana bawah laut. Dari situ pula petualangan si gadis kecil dimulai.
Kendati sama-sama Korea, dari segi bahasa, Empress Chung dibuat dalam dua versi: dialek Korut dan Korsel yang kental. Khusus di Pyongyang, film ini akan diisi suara oleh para aktor dan aktris Korut. Demikian pula sebaliknya di Seoul.(ICH/Idr)