Sukses

Pengungsi di Superdome Dievakuasi ke Houston

Warga yang bertahan di rumah masing-masing mulai kekurangan suplai makanan dan minuman. Wali Kota New Orleans, Ray Nagin, mendesak Presiden George Bush mengirimkan lebih banyak lagi pasukan bantuan.

Liputan6.com, New Orleans: Sekitar 23 ribu pengungsi terjebak di dalam Stadion Superdome, New Orleans, Negara Bagian Louisiana, Amerika Serikat, pascabadai topan Katrina, Rabu (31/8). Presiden George Walker Bush menghentikan liburannya di Crawford, Texas, dan segera kembali ke Washington D.C. untuk mengawasi koordinasi bantuan.

Sejumlah bus dijadwalkan akan mengangkut para pengungsi ke sebuah penampungan lain di Houston yang berjarak 550 kilometer dari Superdome. Sedangkan warga yang terjebak di rumah masing-masing juga mulai kehabisan suplai makanan dan minuman. Di beberapa tempat, penjarahan sejumlah toko mulai terjadi. Sejumlah orang mengambil suplai makanan dan pakaian. Namun, tak sedikit yang mencuri perlengkapan televisi, komputer, dan perhiasan.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Michael Chertoff menyatakan telah mempersiapkan 1.700 truk berisi bantuan makanan, air, es, suplai medis, generator, tenda, dan terpal. Militer AS juga mengirimkan sebuah kapal rumah sakit dan dua helikopter pengangkut untuk mendukung dua kapal angkatan laut yang sebelumnya telah memulai upaya pertolongan di kawasan itu. Sebanyak 8.000 pasukan Garda Nasional juga dikerahkan.

Wali Kota New Orleans Ray Nagin menyatakan, sekitar satu juta warga telah meninggalkan kotanya sebelum badai topan Katrina beraksi. Namun, sekitar 80 ribu warga lain terperangkap. Dia mendesak Presiden untuk mengirimkan lebih banyak pasukan.

Sedikitnya 1.000 orang tewas akibat hantaman badai dahsyat ini. Sedangkan warga yang selamat diperkirakan butuh waktu 12 hingga 16 pekan untuk bisa kembali ke permukiman mereka [baca: Badai Katrina Menewaskan Seratus Orang].(TNA/Uri)