Sukses

Ilmuwan Australia Menciptakan Vaksin Penangkal Malaria

Vaksin temuan ilmuwan dari Institut Walter and Eliza Hall, Melbourne bekerja seperti vaksin polio. Bakal vaksin itu diujicobakan terhadap anggota tentara AS dan berhasil menghentikan infeksi parasit malaria.

Liputan6.com, Melbourne: Malaria merupakan satu penyakit infeksi yang masih sulit diberantas. Penyebabnya antara lain timbulnya resistansi atau kekebalan parasit malaria terhadap obat antimalaria dan belum ditemukannya vaksin yang benar-benar efektif. Terutama vaksin penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Namun, ilmuwan dari Institut Walter and Eliza Hall, Melbourne, Australia mengklaim menemukan bakal vaksin penangkal malaria, baru-baru ini.

Cara kerja vaksin ini dilaporkan serupa dengan vaksin polio, yaitu melumpuhkan parasit secara genetik. Saat ini metode pelumpuhan tersebut sedang dikembangkan lagi untuk menciptakan vaksin. Sebelum dilempar ke pasar, para ilmuwan sempat menguji coba bakal vaksin terhadap para sukarelawan dari Angkatan Darat Amerika Serikat di Pusat Medis Walter Reed, Washington DC. Tes tersebut sejauh ini, menunjukkan bakal vaksin itu hampir seratus persen berhasil menghentikan infeksi parasit malaria.

Untuk informasi, penyakit malaria disebabkan empat spesies plasmodium, yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale yang ditularkan oleh vektor atau perantara berupa nyamuk Anopheles.

Plasmodium falciparum adalah parasit malaria paling ganas dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak di bawah lima tahun. Setiap tahun rata-rata tiga juga warga dunia tewas akibat terjangkit malaria. Untuk melawan penyakit ini, berbagai obat tradisional sampai modern digunakan oleh kalangan medis.(KEN/Nlg)