Sukses

Rusia Berusaha Membendung Flu Burung

Kementerian Peternakan Rusia masih memeriksa sampel darah ratusan burung liar yang mati mendadak di daerah Yandovka. Uni Eropa mengirim tim ahli ke Yunani buat membantu mengidentifikasi flu burung.

Liputan6.com, Yandovka: Pemerintah Rusia terus berupaya membendung penyebaran virus flu burung di negaranya. Salah satu caranya adalah dengan memeriksa contoh darah ratusan burung liar yang baru-baru ini dilaporkan mati mendadak di Yandovka, sebelah selatan Moskow.

Pemerintah setempat harap-harap cemas menunggu hasil pemeriksaan itu. Pasalnya, bila terbukti positif, ini menjadi temuan pertama yang membuktikan virus avian influenza subtipe H5N1 benar-benar sudah merambah ke Rusia. Serangkaian uji coba, kini, masih terus dilakukan buat memastikan asal virus tersebut.

Kementerian Peternakan Rusia mengatakan, jumlah burung liar yang mati mendadak di Yandovka mencapai 220 ekor dari sekitar 3.000 ekor yang ada di sana. Pemerintah setempat juga sudah memusnahkan unggas-unggas di enam peternakan yang diduga terinfeksi flu burung. Sedangkan 200 ribu warga di sana sudah mendapat vaksinasi.

Sementara di Yunani, pemerintah setempat sudah melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah peternakan di Pulau Oinouses, tempat ditemukannya kalkun yang terjangkit avian influenza. Sampel darah kalkun yang mati kini sedang diteliti di laboratorium Uni Eropa (UE) di Inggris. UE pun mengirim tim ahli ke Yunani untuk membantu mengidentifikasi virus ini.

Pemerintah Yunani mengatakan, sampai saat ini belum menemukan kasus terbaru flu burung di Oinouses. Pemerintah Kota Athena pun sudah melarang ekspor unggas dari Pulau Oinouses dan menetapkan dua pulau terdekat, Chios dan Psara dalam kondisi siaga [baca: Serbia Waspada Flu Burung].(ICH/Ijx)

    EnamPlus