Para pekerja kemanusiaan khawatir akan terjadi gelombang kematian kedua jika pengungsi terjebak cuaca tak bersahabat pada musim dingin mendatang. Menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Anak-Anak (Unicef), 10 ribu anak diperkirakan akan menemui ajalnya akibat cuaca yang ekstrem, kelaparan, hipotermia, dan penyakit.
Sementara di Muzaffarabad, bantuan disalurkan dengan menggunakan puluhan helikopter. Bantuan diprioritaskan berupa tenda dan peralatan medis. Heli juga dimanfaatkan untuk mengangkut dokter dan perawat serta mengevakuasi para pengungsi yang cedera.
Seorang perwira militer Pakistan mengaku kekurangan tenda, sehingga banyak pengungsi yang tak kebagian. Permintaan tenda mencapai 3-4 ribu unit, namun yang tersedia hanya 300 buah. Saat ini sekitar 2.000 pengungsi tinggal berjejalan di stadion sepak bola tanpa perlindungan apa pun. Hanya lembaran plastik dan selimut yang menjadi penahan dingin.(TOZ/Rcm)
Advertisement