Sukses

Kerusuhan di Pinggiran Paris Masih Berlanjut

Kerusuhan di pinggiran Kota Paris, Prancis telah memasuki hari keenam. Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin memerintahkan polisi untuk mengakhiri kerusuhan sekaligus mengembalikan ketertiban.

Liputan6.com, Paris: Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin memerintahkan polisi untuk segera mengakhiri kerusuhan di pinggiran Kota Paris, Rabu (2/12). Aksi dipicu oleh kematian dua orang pemuda keturunan imigran akibat tersengat listrik saat melarikan diri dari kejaran polisi [baca:  Pinggiran Kota Paris Masih Rusuh].

Perintah de Villepin ini menindaklanjuti pernyataan Presiden Prancis Jacques Chirac yang menegaskan tidak akan pernah ada sejengkal pun wilayah di Prancis yang tidak tersentuh hukum. Padahal, kerusuhan ini memperlihatkan adanya celah dalam pemerintahan Chirac.

Pernyataan Menteri Dalam Negeri Prancis Nicolas Sarkozy dalam beberapa hari ini yang menegaskan tidak akan mentolerir setiap aksi anarki justru menuai banyak kritikan. Pasalnya, pendekatan yang ditempuh Sarkozy dinilai malah memanasi suasana.

Sementara itu, dalam bentrokan Selasa malam, polisi antihuru-hara menembaki sekelompok pemuda dengan menggunakan peluru karet di kawasan Aulnay-sous-Bois. Kawasan ini merupakan salah satu daerah yang terparah dilanda kerusuhan. Sedikitnya 15 mobil dibakar. Tak hanya itu, massa juga  melempari Balai Kota dan Kantor Pemadam Kebakaran. Tak ada penjelasan apakah kerusuhan ini menelan korban. Sarkozy, kemarin, hanya menyatakan ada 34 orang yang ditangkap dalam satu malam.

Radio Info-Prancis melaporkan ratusan bangunan dan kendaraan terbakar di beberapa kawasan pinggiran Prancis. Sedangkan pemerintah pada awalnya hanya menyatakan terdapat 69 kendaraan yang dibakar di sembilan wilayah pinggiran Prancis di seberang Sungai Seine, Saint Denis.(IAN/Uri)

    Video Terkini