Tembok pembatas di Tepi Barat akan memisahkan empat kawasan Palestina di Jerusalem. Salah satu kawasan yang terpisah adalah Desa Anata. Warga desa yang mempunyai kartu identitas Israel akan terpisah di luar tembok dan masuk ke bagian Tepi Barat. Akibat pemisahan, warga kesulitan mencari pekerjaan, sekolah, atau berobat ke rumah sakit di Jerusalem.
Pemerintah Israel beranggapan tembok pemisah perlu untuk mencegah kehadiran para pelaku bom bunuh diri Palestina ke Israel. Namun, warga Palestina memandangnya sebagai pencaplokan wilayah. Selain itu, pembangunan tembok adalah upaya Israel untuk memberlakukan solusi unilateral dalam proses perdamaian. Meski, hingga kini, belum ada keputusan final soal status Jerusalem [baca: Voting PBB tentang Tepi Barat Ditunda].(IAN/Uri)