Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan mengatakan, bantuan tersebut akan disalurkan melalui mekanisme yang akuntabel dalam cakupan dan jangka waktu yang terbatas. Annan juga menjamin bantuan tersebut akan diterima secara langsung oleh warga Palestina yang membutuhkan.
Program bantuan yang dipimpin Uni Eropa ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Kepastian kelanjutan bantuan baru akan dievaluasi tiga bulan ke depan. Sebelumnya, AS dan Uni Eropa memutuskan bantuan keuangan kepada Palestina. Ini terjadi saat Hamas memenangkan pemilu awal tahun ini. Kebijakan itu diambil sebagai langkah untuk menekan pemerintahan Hamas agar bersikap lebih akomodatif terhadap Israel. Namun pada kenyataannya embargo bantuan justru menyengsarakan warga Palestina. Sekitar 165.000 karyawan pemerintahan belum menerima gaji selama dua bulan.(IAN/Yes)