Sukses

Ada Dalang di Balik Kekerasan di Timor

Komandan Pasukan Australia Brigadir Mick Slater menduga kekerasan di Timor Leste digerakkan oleh pihak tertentu. TNI AL dan TNI AU mengerahkan tiga kapal patroli dan F-5 Tiger untuk menjaga perbatasan Timor Leste-Indonesia.

Liputan6.com, Dili: Kehadiran lebih dari 2.000 pasukan asing di Timor Leste tak serta-merta menghentikan kekerasan di Dili, Timor Leste. Aksi pembakaran dan saling serang dua kelompok pemuda yang berseteru masih terjadi. Warga Loromanu dan Lorosae saling menghancurkan rumah lawannya [baca: Dili Kembali Tegang].

Maraknya aksi kekerasan ini memunculkan dugaan adanya dalang yang bermain. Dugaan ini disinyalir Komandan Pasukan Australia Brigadir Mick Slater di Dili, belum lama ini. Namun, Slater tak mengungkapkan secara eksplisit pihak-pihak yang diduga menjadi dalang dari gelombang kekerasan yang telah menewaskan 28 orang itu.

Sementara itu dua bocah dari Distrik Enclave Oecussi, Timor Leste, meminta perlindungan kepada warga Desa Tasi Nifu, Kabupaten Timortengah Utara, Nusatenggara Timur. Agustinus Obe dan Fransiskus Saquera terpisah dari orang tuanya saat melarikan diri kala kampungnya diserang perusuh. Dua anak yang berusia 13 dan 14 tahun itu kemudian dibawa ke Kupang untuk diserahkan ke Konsulat Timor Leste.

Seiring meningkatnya kekerasan di Timor Leste, pihak TNI Angkatan Laut mengerahkan tiga kapal patroli dari Pangkalan Surabaya untuk memperketat pengawasan perbatasan laut antara dua negara. Pihak TNI Angkatan Udara juga mengerahkan sejumlah pesawat tempur F-5 Tiger untuk berpatroli di perbatasan.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini