Kecemasan sempat mewarnai suasana sesi perdagangan setelah pasar merespon negatif konflik yang terjadi antara Israel dan Lebanon. Konflik antarkedua negara itu dikhawatirkan akan meluas ke kawasan sekitarnya. Akibatnya proses produksi dan distribusi minyak dunia menjadi terganggu. Ketakutan ini mendorong kenaikan harga minyak dunia.
Namun ketakutan publik ini ditanggapi ringan pengamat minyak. Menurut mereka, ketegangan di kawasan Timur Tengah tidak akan berpengaruh besar terhadap distribusi minyak karena akan merugikan semua pihak.
Selama ini negara-negara Timur Tengah termasuk Iran sangat bergantung pada penjualan minyak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mereka. Iran, beberapa waktu silam, sempat mengancam menghentikan produksi minyaknya. Ini dilakukan bila Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi terkait pengayaan nuklir di negaranya [baca: Iran Mengingatkan Dampak Sanksi Militer].
Advertisement
Sementara itu anggota negara-negara pengekspor minyak (OPEC) menyatakan, pihaknya tidak dapat mengendalikan situasi dan kondisi geopolitik dunia. Namun OPEC meyakinkan bahwa cadangan minyak dunia masih berada pada level aman. Selain itu OPEC juga akan berusaha menjaga stabilitas distribusi dan pengadaan minyak dunia.(IAN)