Sukses

Harga Minyak Dunia Meningkat

Di pasar minyak Merchantile New York, Amerika Serikat, harga minyak dunia diperdagangkan hingga mencapai US$ 78,40 per barel. Konflik antara Israel dan Lebanon menjadi pemicu kenaikan harga minyak.

Liputan6.com, New York: Harga minyak dunia ditutup pada level US$ 78,40 per barrel pada transaksi perdagangan di bursa minyak Mercantile, New York, Amerika Serikat, Jumat (14/7). Peningkatan harga minyak dunia ini dipengaruhi kekhawatiran terhadap eskalasi ketegangan Israel dan Lebanon [baca: Israel Makin Gencar Menyerbu Lebanon].

Kecemasan sempat mewarnai suasana sesi perdagangan setelah pasar merespon negatif konflik yang terjadi antara Israel dan Lebanon. Konflik antarkedua negara itu dikhawatirkan akan meluas ke kawasan sekitarnya. Akibatnya proses produksi dan distribusi minyak dunia menjadi terganggu. Ketakutan ini mendorong kenaikan harga minyak dunia.

Namun ketakutan publik ini ditanggapi ringan pengamat minyak. Menurut mereka, ketegangan di kawasan Timur Tengah tidak akan berpengaruh besar terhadap distribusi minyak karena akan merugikan semua pihak.

Selama ini negara-negara Timur Tengah termasuk Iran sangat bergantung pada penjualan minyak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mereka. Iran, beberapa waktu silam, sempat mengancam menghentikan produksi minyaknya. Ini dilakukan bila Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi terkait pengayaan nuklir di negaranya [baca: Iran Mengingatkan Dampak Sanksi Militer].

Sementara itu anggota negara-negara pengekspor minyak (OPEC) menyatakan, pihaknya tidak dapat mengendalikan situasi dan kondisi geopolitik dunia. Namun OPEC meyakinkan bahwa cadangan minyak dunia masih berada pada level aman. Selain itu OPEC juga akan berusaha menjaga stabilitas distribusi dan pengadaan minyak dunia.(IAN)

    EnamPlus