Sukses

Puluhan Warga Tibet Ditahan

Perjanjian 23 Mei 1951 dinilai sebagai paksaan dan tak lagi berlaku pada saat ini. Sejumlah pemuda Tibet berunjuk rasa di Kedutaan Besar Cina di India. 20 pengunjuk rasa ditahan polisi New Delhi.

Liputan6.com, New Delhi: Hari liberalisasi perdamaian Tibet, 23 Mei 2001, diwarnai protes anggota kongres angkatan muda negara tersebut. Mereka berunjuk rasa dengan berjalan kaki sejauh 200 meter menuju Kedutaan Besar Cina. Dalam aksi itu, sebanyak 20 warga Tibet ditahan polisi New Delhi, India, karena tak mengajukan izin unjuk rasa.

Unjuk rasa pemuda Tibet dilakukan untuk memprotes ulang tahun pengambilalihan tanah kelahiran mereka, 50 tahun silam --23 Mei 1951, bertepatan penandatangan persetujuan antara Tibet dan Cina. Menurut mereka, perjanjian tahun 1951 adalah paksaan dan tak berlaku lagi saat ini. Karena itu, sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan tinggalkan Tibet dan hidup Dalai Lama --pemimpin spritual Tibet.

Sementara itu, pada hari yang sama, Dalai Lama bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Goerge W. Bush di Gedung Putih, Washington. Dalai lama yang juga pemenang hadiah Nobel perdamaian memerintah dari Kota Himalaya, Dharamsala, India, mengatakan, ia ingin otonomi bagi Tibet dan bukan memisahkan diri dari Cina. Di sisi lain, pemerintah Cina berpikir mengambil alih Tibet untuk menyelamatkan negara tersebut kesulitan ekonomi.(ULF/Yte)
    Video Terkini