Sukses

Mandela Merilis Kisah Hidupnya di Penjara

Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela meluncurkan autobiografi berjudul "Reflections In Prison". Buku itu mengisahkan pergulatan hidup pejuang antiapartheid itu selama di penjara.

Liputan6.com, Johannesburg: Kisah kehidupan pejuang antiapartheid Nelson Mandela selama di penjara Afrika Selatan, Johannesburg, dilucurkan dalam bentuk buku, Rabu (30/5). Mantan Presiden Afsel itu berharap pengalaman hidup menyakitkan itu menjadi ancaman demokrasi yang tak boleh berulang di masa depan. Rilis buku Presiden Afsel pertama dari kalangan kulit hitam ini berlangsung meriah. Buku berjudul "Reflections In Prison" mengisahkan perjuangan Mandela selama 27 tahun di Penjara Fort, Johannesburg, Afsel.

Ketika memberi sambutan, pria berusia 83 tahun ini menegaskan, tirani kekuasaan bisa saja memenjarakan seseorang secara fisik. Tapi, penguasa tak akan bisa mematahkan esensi dan semangat perjuangan untuk kebebasan dan keadilan di masyarakat. Acara tersebut dihadiri Menteri Tenaga Kerja Namibia dan sejumlah mantan narapidana Penjara Fort. Sahabat dan mantan Menteri Transportasi era pemerintahan Mandela, Mac Maharaj, yang bertindak sebagai editor buku tersebut juga hadir dalam perhelatan itu.

Dalam buku yang juga memuat tulisan sejumlah napi politik Afsel itu, Mandela menyumbangkan dua tulisan. Buah pikiran tersebut ditulis sekitar 25 tahun silam dan diselundupkan ke luar penjara oleh sahabatnya Maharaj. Pria keturunan India ini pula yang bertindak sebagai kurir untul menyelundupkan naskah autobiografi Mandela berjudul "Long Walk To Freedom". Saat ini, suami Graca Rachel ini tengah mempersiapkan autobiografinya yang kedua.(TNA/Jsi)
    Video Terkini