Sukses

Inggris Dilanda Kerusuhan Antar-Ras

Warga keturunan Asia dengan warga kulit putih di Inggris, terlibat bentrokan massa. Kerusuhan itu dipicu larangan polisi setempat terhadap kampanye antirasisme yang dipelopori warga Pakistan.

Liputan6.com, England: Bentrokan antar-ras kembali terjadi di Bradford, England, Inggris, Sabtu (07/7). Kerusuhan itu melibatkan ratusan warga keturunan Asia, warga kulit putih, dan polisi antihuru-hara. Insiden berdarah tersebut dipicu larangan polisi setempat atas kampanye antirasisme yang dipelopori warga Pakistan. Kawasan Bradford adalah kota keempat di wilayah sebelah utara England yang diguncang kerusuhan, setelah Oldham, Leeds, dan Burnley.

Peristiwa tersebut terjadi di daerah Manningham, yang mayoritas penduduknya adalah orang Asia. Bentrokan pecah ketika 200 orang polisi setempat berpatroli mencari anggota kelompok Sayap Kanan Front Nasional yang pekan sebelumnya dilarang menggelar kampanye antirasisme, antiorganisasi imigrasi, dan antikelompok Neo Nazi. Kendati demikian, warga Asia tadi sempat menggelar Festival Kebudayaan Asia, beberapa hari sebelum kerusuhan pecah [baca: Festival Kebudayaan Asia Terbesar Digelar di Bradford].

Menurut sejumlah saksi mata, menjelang tengah malam, serombongan massa merangsek masuk ke pusat kota. Di sana, mereka merusak toko, pub, dan sejumlah fasilitas pemerintah setempat, hingga menyerang sejumlah warga kulit putih yang tampak. Sebagian di antaranya membajak sejumlah mobil dan menyerang, hingga ke garis pertahanan polisi. Kepala Polisi Bradford Superintendent Polisi Stuart Hyde menegaskan, usai merusak, massa tersebut mulai beraksi di jalan-jalan raya utama kota. Bahkan polisi diserang dengan menggunakan batu bata, tongkat baseball, palu, dan bom molotov.

Bentrokan antara warga keturunan Asia dengan warga kulit putih tadi tak mereda. Apalagi ketika polisi antihuru-hara mencoba menengahi. Suasana malah semakin memanas. Keadaan justru makin tak terkendali karena kelompok yang bertikai malah menyerang balik dan menghujani polisi dengan berbagai alat.

Hingga saat ini, lebih dari 80 orang polisi menderita luka-luka, termasuk dua polisi berkuda, yang satu di antaranya terkena tikaman senjata tajam. Hyde mengaku sudah menahan sebanyak 12 orang kulit putih, dan 16 warga keturunan Asia. Lantas dua warga kulit putih dilaporkan terkena luka sayat dan enam orang lainnya dirawat di rumah sakit terdekat, karena patah tulang dan tertikam.

Bentrokan antara warga Asia dan warga kulit putih ini memang kerap terjadi di Inggris. Maklum saja, sekitar lima persen dari 57 juta populasi di sana berasal dari kaum minoritas etnik tertentu. Peristiwa di Bradford sendiri pun bukan kali pertama. Apalagi sebanyak 15 persen dari 482 ribu warga kota itu adalah warga keturunan Bangladesh dan Pakistan, yang kerap kali memprotes antirasisme.(BMI/Yte)
    Live dan Produksi VOD