Liputan6.com, Chacheongsao: Bisnis beternak jangkrik berkembang pesat di Thailand. Keuntungan yang menggiurkan dari usaha ini membuat Thanapob Keithchavepan, pengusaha dari Provinsi Chacheongsao, sebelah selatan ibu kota Bangkok, mengubah lahan peternakan babinya menjadi peternakan jangkrik. Areal yang dahulu menampung lebih dari 1.500 babi itu disulap menjadi tempat pengembangbiakkan sekitar 500 ribu ekor jangkrik.
Menurut Keithchavepan, dari segi waktu dan biaya, beternak serangga jauh lebih hemat dari beternak babi. Bahkan, fulus yang didulang jauh lebih besar dari binis peternakan lain. Jenis jangkrik yang dipelihara dapat dimakan sebagai hidangan yang lezat. Jika dijual ke pasar atau restoran, penghasilan yang diraup mencapai US$ 45 per kilogram.
Setiap hari Keithchavepan dan keluarga mengelompokkan ratusan ribu ekor jangkrik dan memberi makanan buah-buahan atau sayur-mayur. Dari bisnis keluarga ini, target jangka pendek Keithchavepan adalah menembus pasar internasional. Saat ini, dia sudah mempunyai koneksi dagang di Singapura dan Prancis yang sebelumnya menjadi sasaran ekspor kepiting dari Thailand.(TNA/Nlg)
Menurut Keithchavepan, dari segi waktu dan biaya, beternak serangga jauh lebih hemat dari beternak babi. Bahkan, fulus yang didulang jauh lebih besar dari binis peternakan lain. Jenis jangkrik yang dipelihara dapat dimakan sebagai hidangan yang lezat. Jika dijual ke pasar atau restoran, penghasilan yang diraup mencapai US$ 45 per kilogram.
Setiap hari Keithchavepan dan keluarga mengelompokkan ratusan ribu ekor jangkrik dan memberi makanan buah-buahan atau sayur-mayur. Dari bisnis keluarga ini, target jangka pendek Keithchavepan adalah menembus pasar internasional. Saat ini, dia sudah mempunyai koneksi dagang di Singapura dan Prancis yang sebelumnya menjadi sasaran ekspor kepiting dari Thailand.(TNA/Nlg)