Liputan6.com, Sana: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yaman, Rabu (17/9) pagi, dihantam serangan bom mobil serta roket. Serangan pertama diwarnai dengan letusan senjata otomatis dan terjangan roket. Selang beberapa menit, kompleks yang dijaga ketat itu mampu ditembus sebuah serangan bom mobil.
Tak ada warga AS yang tewas dalam insiden ini. Korban tewas sebanyak 16 orang terdiri dari enam pelaku penyerangan, enam penjaga asal Yaman, serta empat warga sipil. Diduga, penyerangan ini dilakukan anggota militan yang memiliki keterkaitan dengan jaringan Al-Qaidah.
Presiden George Walker Bush menilai serangan ini sebagai peringatan kembali jika AS saat ini masih berperang melawan pihak esktrimis. Termasuk yang mengancam kedaulatan AS. Semetara Ketua Liga Arab Amir Moussa mengencam serangan yang menyebabkan kematian di pihak sipil.(BOG)
Tak ada warga AS yang tewas dalam insiden ini. Korban tewas sebanyak 16 orang terdiri dari enam pelaku penyerangan, enam penjaga asal Yaman, serta empat warga sipil. Diduga, penyerangan ini dilakukan anggota militan yang memiliki keterkaitan dengan jaringan Al-Qaidah.
Presiden George Walker Bush menilai serangan ini sebagai peringatan kembali jika AS saat ini masih berperang melawan pihak esktrimis. Termasuk yang mengancam kedaulatan AS. Semetara Ketua Liga Arab Amir Moussa mengencam serangan yang menyebabkan kematian di pihak sipil.(BOG)