Liputan6.com, Assam: Usai insiden serangan teroris di Mumbai, India kembali diserang bom yang meledak di Stasiun Kereta Api Diphu, Wilayah Assam, Selasa (2/12). Tiga orang dilaporkan tewas akibat ledakan itu. Bom juga melukai 29 orang lainnya, dua kini dalam kondisi kritis.
Menurut pihak berwenang, bom di dalam kereta yang berangkat dari Lumding menuju Tinsukha itu diledakkan dengan sebuah timer yang ditaruh di dalam sebuah tas dekat bangku penumpang. Meskipun belum ada yang mengaku bertanggung jawab, pihak berwenang menduga Front Nasional Pembebasan Karbi Longri yang menuntut otonomi luas di Assam berada di balik peristiwa ini.
Terkait dengan serangan teroris di Mumbai, sebuah rekaman CCTV menayangkan momen awal teroris menyerang Stasiun KA Chatrapati Shivaji. Polisi tampak memberi perlawanan saat serangan terjadi. Begitu suara desing peluru bersileweran, beberapa warga yang masih di dalam lokasi serangan langsung menunduk untuk menyelematkan diri.
Seorang pelaku teroris berhasil ditangkap dalam serangan ini. Polisi mengindentifikasi tersangka sebagai Ajmal Qasab yang mengaku dirinya sempat mendapat pelatihan di Pakistan selama enam bulan. Dalam rangkaian serang teroris itu, sebanyak 172 orang tewas dan 239 lainnya luka-luka.(BOG)
Menurut pihak berwenang, bom di dalam kereta yang berangkat dari Lumding menuju Tinsukha itu diledakkan dengan sebuah timer yang ditaruh di dalam sebuah tas dekat bangku penumpang. Meskipun belum ada yang mengaku bertanggung jawab, pihak berwenang menduga Front Nasional Pembebasan Karbi Longri yang menuntut otonomi luas di Assam berada di balik peristiwa ini.
Terkait dengan serangan teroris di Mumbai, sebuah rekaman CCTV menayangkan momen awal teroris menyerang Stasiun KA Chatrapati Shivaji. Polisi tampak memberi perlawanan saat serangan terjadi. Begitu suara desing peluru bersileweran, beberapa warga yang masih di dalam lokasi serangan langsung menunduk untuk menyelematkan diri.
Seorang pelaku teroris berhasil ditangkap dalam serangan ini. Polisi mengindentifikasi tersangka sebagai Ajmal Qasab yang mengaku dirinya sempat mendapat pelatihan di Pakistan selama enam bulan. Dalam rangkaian serang teroris itu, sebanyak 172 orang tewas dan 239 lainnya luka-luka.(BOG)