Liputan6.com, Mekah: Menjelang puncak ibadah haji pada Ahad mendatang, jemaah haji dari seluruh dunia mulai memadati Kota Mekah, Arab Saudi. Kepadatan ini menyebabkan akses transportasi dari pemondokan ke Masjidil Haram sulit didapat. Beberapa di antara jemaah memilih taksi atau minivan. Pilihan ini tidak mudah, karena jumlah taksi dan minivan yang beroperasi tidak sebanding dengan banyaknya jemaah haji yang mengantre.
Bagi jemaah asal Indonesia, 600 bus yang dioperasikan dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya kerap datang terlambat ke lokasi yang ditentukan. Akibatnya, banyak jemaah yang masih berusia muda memilih berjalan kaki dari Masjidil Haram ke pemondokan mereka.
Tahun ini letak pemondokan jemaah haji Indonesia memang lebih jauh ke Masjidil Haram karena adanya perluasan masjid. Sebagian besar jemaah menempati pemondokan yang berjarak rata-rata tujuh kilometer dari masjid.(ADO/Merdi Sofansyah dan Efendi Kasah)
Bagi jemaah asal Indonesia, 600 bus yang dioperasikan dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya kerap datang terlambat ke lokasi yang ditentukan. Akibatnya, banyak jemaah yang masih berusia muda memilih berjalan kaki dari Masjidil Haram ke pemondokan mereka.
Tahun ini letak pemondokan jemaah haji Indonesia memang lebih jauh ke Masjidil Haram karena adanya perluasan masjid. Sebagian besar jemaah menempati pemondokan yang berjarak rata-rata tujuh kilometer dari masjid.(ADO/Merdi Sofansyah dan Efendi Kasah)