Liputan6.com, Berlin: Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, baru-baru ini, mengumumkan satu hari berkabung sebagai wujud simpati terhadap keluarga korban penembakan di sebuah sekolah menengah atas di Winnenden. Insiden ini adalah kasus penembakan terburuk dalam tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2002, insiden serupa pernah terjadi di Jerman dan merenggut 17 jiwa, termasuk pelaku.
Seperti diberitakan sebelumnya, suasana Rabu pagi di Sekolah Menengah Albertville di kota kecil Winnenden, sekitar 20 kilometer dari Kota Stuttgart, berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Saat para siswa baru akan memulai pelajaran, seorang pemuda berpakaian militer tiba-tiba masuk dan melepaskan tembakan secara membabi buta di tiga ruang kelas. Sembilan siswa, tiga guru, dan seorang pejalan kaki yang tengah melintas, menjadi korban [baca: Belasan Orang Tewas di Sekolah].
Pemuda itu diketahui bernama Tim Kretschmer, lulusan sekolah itu setahun lalu. Usai menembak membabi buta, pelaku kemudian kabur dengan mobil curian. Tiga setengah jam kemudian, polisi menemukan pelaku di kota tetangga, Wendlingen atau sekitar 40 kilometer dari lokasi kejadian. Saat terdesak, pelaku kembali melepaskan tembakan dan menewaskan dua orang. Polisi lalu menembak kakinya dan tak lama kemudian pelaku dinyatakan tewas. Tak jelas, ia mati karena tembakan polisi atau bunuh diri. Polisi meyakini ia bunuh diri usai ditembak.
Advertisement
Selain 16 orang tewas, tujuh lainnya terluka. Lima orang yang cedera di Winnenden, dan dua polisi di Wendlingen. Beberapa jam setelah insiden, tim forensik dikerahkan ke lokasi. Polisi juga dikerahkan untuk menyelidiki motif pelaku.(ANS)