Liputan6.com, Harare: Pemerintah Zimbabwe tampaknya mengerti betul bahwa dunia pariwisata adalah ladang pemasukan devisa. Itu sebabnya, pemerintah Zimbabwe terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan industri pariwisata dan mendatangkan wisatawan ke negara tersebut. Satu di antaranya adalah dengan mengembangkan paket wisata safari petualangan alam liar Masai Mara.
Perbaikan yang dilakukan di Masai Mara adalah pengaturan keamanan dan melengkapi fasilitas penginapan. Seperti diduga, perbaikan itu ternyata berhasil menambah daya tarik wisata petualangan dari usia berbeda.
Keadaan kawasan wisata Masai Mara --letaknya sebelah barat daya Kenya-- ternyata juga mampu memenuhi impian wisatawan dari Eropa. Para wisatawan yang datang ke Masai Mara seakan tengah berpetualang di alam liar, sebuah dunia yang jauh dari keramaian. Selain itu, para wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam dan berburu foto fauna liar yang masih buas, seperti singa, jerapah, gajah, serta macan tutul.
Kendati begitu, kehadiran sejumlah wisatawan tetap menimbulkan dampak negatif bagi hewan-hewan yang ada. Kehadiran para wisatawan akan mempengaruhi siklus tahunan dan juga menjadi ancaman bagi kehidupan ekologi negara tersebut.
Bila tak ada perubahan, Agustus mendatang adalah musim perpindahan tahunan bagi sekelompok hewan buas. Hewan yang berasal dari Tanzania itu biasanya datang untuk berkembang biak. Dan, pada bulan November, hewan-hewan itu akan kembali ke asalnya di Tanzania.(ULF/Nlg)
Perbaikan yang dilakukan di Masai Mara adalah pengaturan keamanan dan melengkapi fasilitas penginapan. Seperti diduga, perbaikan itu ternyata berhasil menambah daya tarik wisata petualangan dari usia berbeda.
Keadaan kawasan wisata Masai Mara --letaknya sebelah barat daya Kenya-- ternyata juga mampu memenuhi impian wisatawan dari Eropa. Para wisatawan yang datang ke Masai Mara seakan tengah berpetualang di alam liar, sebuah dunia yang jauh dari keramaian. Selain itu, para wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam dan berburu foto fauna liar yang masih buas, seperti singa, jerapah, gajah, serta macan tutul.
Kendati begitu, kehadiran sejumlah wisatawan tetap menimbulkan dampak negatif bagi hewan-hewan yang ada. Kehadiran para wisatawan akan mempengaruhi siklus tahunan dan juga menjadi ancaman bagi kehidupan ekologi negara tersebut.
Bila tak ada perubahan, Agustus mendatang adalah musim perpindahan tahunan bagi sekelompok hewan buas. Hewan yang berasal dari Tanzania itu biasanya datang untuk berkembang biak. Dan, pada bulan November, hewan-hewan itu akan kembali ke asalnya di Tanzania.(ULF/Nlg)