Liputan6.com, Ontario - Salju mengguyur deras kawasan Ontario, Amerika Serikat (AS). Akibatnya, hampir 100 kendaraan tergelincir dan saling tabrak di jalan.
"Hampir 100 kendaraan yang dalam badai salju lebat terlibat tabrakan beruntun pada Kamis pagi dekat Barrie, Ontario," demikian seperti dikutip Liputan6.com dari Fox News, Jumat (28/2/2014).
"Tiga orang dilarikan ke rumah sakit," ujar polisi Ontario kepada CTV News di lokasi kecelakaan di Barrie.
Polisi itu menambahkan, bahwa Jalan Tol 400 itu akan ditutup untuk sementara waktu. Imbas kecelakaan yang terjadi sekitar 09.00 pagi waktu setempat.
"Sebuah badai salju, terkait dengan hembusan angin dingin Arktik bergerak melalui daerah itu pada saat kecelakaan terjadi," kata ahli cuaca Kanada AccuWeather.com, Brett Anderson.
Visibilitas dengan cepat berkurang menjadi 0,2 km (seperdelapan dari satu mil) dalam hitungan menit. "Rasanya seperti mengemudi dibayangi dinding putih," aku pengemudi bernama Anderson.
Suhu sekitar minus 13 C (9 F) pada saat badai, dengan hembusan angin hingga 65 kilometer per jam (40 mph).
"AccuWeather RealFeel menunjukkan suhu sekitar minus 25 sampai minus 35 derajat Celcius C (minus 13 sampai 31 Farenheit). Itu sangat dingin," ungkap Anderson.
'Lahan Parkir' Dadakan
Lokasi kecelakaan itu bak lahan parkir dadakan. Karena puluhan mobil terdampar tak bisa keluar. Tentu saja membuat polsisi lokal menjadi sibuk.
Namun para pengendara tetap didesak untuk tinggal di dalam kendaraan. Karena cuaca buruk. Meski polisi setempat mendapati banyak panggilan.
"Kecelakaan di Barrie --daerah adalah salah satu dari dua adegan kecelakaan skala besar yang sudah diselidiki oleh otoritas Ontario. Sebuah kecelakaan yagn melibatkan 16 kendaraan terjadi sekitar 1 jam sebelum kecelakaan di Barrie," demikian dilaporkan CTV News.
Anderson menuturkan, kecelakaan jarang terjadi di wilayah Barrie di Ontario, karena para pengemudi telah dipersiapkan untuk menghadapi besar badai setiap musim dingin.
"Banyak kendaraan tersebut (di Highway 400) memiliki ban khusus untuk salju," tukas Anderson. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Advertisement