Liputan6.com, New Delhi - Lebih dari 900 penyu jenis Olive Ridley telah ditemukan mati di sepanjang pantai di negara bagian India selatan, Bangkai-bangkai penyu itu tersapu oleh ombak menuju pantai. Hal itu dikemukakan oleh konservasionis Andhra Pradesh, seperti dimuat BBC.
Menurut Supraja Dharini dari Tree Foundation yang merupakan kelompok konservasi laut setempat, penyu-penyu itu mati akibat tersangkut pukat ikan ilegal yang dipasang di perairan pantai Andhra Pradesh. Jaring penangkap ikan yang diberi peledak tersebut menjebak penyu-penyu yang ada di area tersebut. Mereka tersangkut dan mati akibat terkena ledakan.
Baca Juga
"Lebih dari 800 bangkai penyu spesies Olive Ridley ditemukan di tepi pantai pada Sabtu 22 Februari. Sedangkan sebanyak 100 bangkai lainnya ditemukan pada Minggu 23 Februari lalu," tutur Supraja dikutip Liputan6.com dari News.com.au, Sabtu (1/3/2014).
Advertisement
"Merupakan kerugian besar, dalam satu malam saja ada tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah total spesies ini yang mati. Jumlahnya tercatat paling besar dalam 6 tahun terakhir di wilayah tersebut," urai Supraja.
Supraja menuturkan, lebih dari 45 kapal pukat diduga melakukan penangkapan ikan besar-besaran di area sekitar 4 km dari garis pantai beberapa hari sebelum penemuan bangkai-bangkai penyu tersebut. Padahal sesuai peraturan yang berlaku, kapal pukat hanya diperbolehkan beroperasi dengan jarak 8 km dari pantai.
Setelah itu, bangkai-bangkai penyu itu diangkat oleh tim terkait menggunakan mesin berat.
Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2003. Lebih dari 3.000 Olive Ridley ditemukan mati di pantai timur negara bagian Orissa.
Olive Ridley merupakan salah satu dari 5 spesies penyu laut yang menghuni perairan India. Penyu jenis ini diklasifikasikan sebagai hewan yang rentan oleh International Union for Conservation of Nature.
Penyu jenis ini biasanya banyak terlihat di lautan India antara bulan Januari hingga April dalam masa bertelur. World Wide Fund for Nature memperkirakan, ada sekitar 800 ribu ekor penyu Olive Ridleys betina di seluruh dunia saat ini. (Shinta Sinaga)
Lihat juga:
Terapung di Pasifik Selama 14 Bulan, Nelayan di Meksiko Selamat
[VIDEO] Nyaris Punah, Ratusan Anak Penyu Hijau Dilepas di Pantai
Di Malang, Puluhan Penyu Dilepas Ke Laut
Â