Sukses

Pertarungan Sengit Buaya Versus Ular, yang Kalah Ditelan Utuh

Seekor buaya bertarung dengan ular besar. Keduanya bergulat hingga salah satu di antaranya mati. Siapa pemenangnya?

Liputan6.com, Queensland - Pertarungan sengit dua predator terjadi di Moondarra, dekat Gunung Isa, di utara Queensland. Seekor buaya bertarung dengan ular besar. Keduanya bergulat hingga salah satu di antaranya mati.

Adegan itu direkam penduduk lokal, Tiffany Corlis Minggu kemarin. Ular sepanjang 10 kaki atau sekitar 3 meter, diduga jenis piton, melilitkan tubuhnya ke badan buaya. Keduanya lalu bergelut di air.

Ular keluar sebagai pemenang. Ia lalu membawa bangkai buaya ke daratan dan lalu memakannya.

"Sunggu pertarungan yang luar biasa," kata Tiffany seperti dimuat BBC, Senin (3/3/2014). "Kami melihat ular bertarung melawan buaya, meliitkan tubuhnya erat-erat, lalu melilit kaki buaya itu."

Pertarungan awalnya berlangsung di air. "Buaya itu berusaha untuk mengeluarkan kepalanya dari air suatu ketika, tapi ular itu menahannya," tambah penulis itu. "Setelah buaya mati, ular itu melonggarkan lilitannya, memposisikan kepalanya di depan buaya, lalu memakannya bulat-bulat. Bagian kepala yang pertama."

Dia menambahkan, butuh waktu 15 menit bagi ular untuk memakan buaya itu. Utuh. "Ular itu terlihat kekenyangan setelah selesai menelan buaya. Setelah itu, tak tahu ke mana hewan itu pergi. Kami segera pergi, tak ingin dekat-dekat."

Rahang Fleksibel

Saksi mata lain, Alyce Rosenthal mengatakan, dua hewan buas itu bertarung sekitar 5 jam. Setelah selesai, keduanya nampak kelelahan. Si buaya akhirnya mati. "Itu peristiwa yang tidak kita lihat tiap hari," kata dia.

Ular membunuh mangsanya dengan memperketat lilitan di tubuh mangsa, seiring hembusan nafasnya.

Lilitan itu bisa membuat mangsa tercekik atau menderita gagal jantung , yang memungkinkan piton menelannya bulat-bulat. Sejumlah ular punya rahang yang fleksibel yang memungkinkan mereka menelan mangsa yang besarnya beberapa kali lipat dari ukuran tubuhnya.

Sebuah studi yang dipublikasikan jurnal Royal Society, Biology Letters menyarankan bahwa ular bisa merasakan detak jantung korbannya, lalu melepasnya setelah jantung itu berhenti berdetak.

Negara bagian Australia Queensland adalah rumah bagi beberapa ular paling berbahaya di dunia, serta buaya air asin -- yang tak kalah ganasnya. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Begini Cara Sultan Maroko Punya 1.171 Anak dari 4 Istri dan 500 Selir

`Kapal Hantu` Rusia Penuh Tikus Kanibal Menuju Inggris

Misteri Evolusi Terkuak dari Ikan Aneh `Nenek Moyang` Manusia