Sukses

Pria Bersenjata Tembaki Pengadilan, 11 Pengacara dan Hakim Tewas

Bau daging terbakar tercium, sementara gerimis mulai membasuh noda darah yang berada di bawah reruntuhan bangunan pengadilan itu.

Liputan6.com, Islamabad - Gedung pengadilan di Kota Islamabad, Pakistan tiba-tiba diserang sekelompok pria bersenjata. Serangkaian tembakan yang ditujukan ke dalam gedung mengenai orang-orang yang ada di sekitarnya.

"11 Orang tewas dalam serangan di sebuah pengadilan di ibukota Pakistan, Islamabad," demikian kata para pejabat seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (4/3/2014).

Penembakan dilakukan lebih dari 1 orang. Sejumlah pria bersenjata menyerbu masuk ke kompleks pengadilan dan melepaskan tembakan, Senin 4 Maret 2014. Lalu 2 pembom bunuh diri meledakkan diri.

Peristiwa berlangsung pada pagi hari waktu setempat ketika orang-orang sedang berkumpul. "2 Dari penyerang meledakkan diri ketika dikelilingi oleh polisi," ungkap Kepala Polisi Islamabad, Sikandar Hayat.

Seorang hakim dan beberapa pengacara yang dilaporkan berada di antara mereka yang tewas. Sementara 24 lainnya terluka.

"Saat kami berjalan melalui lorong-lorong, genangan darah terlihat di mana-mana. Orang-orang bersenjata telah tanpa pandang bulu menembaki pengacara dan klien mereka," ungkap seorang saksi mata yang tak disebutkan identitasnya.

Sementara itu, pihak berwenang pun segera membersihkan daerah itu. Mereka menyisir ruang demi ruang di pengadilan tersebut, mencari korban dan penyerang yang terluka.

Pascaledakan, kaca-kaca dari jendela pecah berserakan di sepanjang lorong-lorong. Petugas forensik pun melakukan penyelidikan terkait sisa-sisa pelaku bom bunuh diri di luar sebuah pengadilan di mana hakim terbunuh.

Bau daging terbakar tercium, sementara gerimis mulai membasuh noda darah yang berada di bawah reruntuhan bangunan.

Para pejabat mengatakan belum mengetahui berapa jumlah orang-orang bersenjata. Mereka diduga mempersenjatai diri dengan senapan AK47 dan granat. Orang-orang yang menyerbu ruang pengacara dan hakim.

Sekolah Dievakuasi

TV Pakistan menunjukkan rekaman daerah dengan jendela pecah, dinding rusak dan orang-orang yang membawa korban tewas dan terluka dari bangunan.

Polisi dengan senjata mengangkat terlihat berjalan ke daerah itu. Tidak jelas apakah salah satu penyerang telah ditangkap oleh polisi. Namun daerah ini telah dikepung dan sekolah setempat dievakuasi.

Para wartawan mengatakan serangan itu telah mengejutkan banyak orang di kota itu, yang belum melihat kekerasan sebesar itu sejak tahun 2008 ketika serangan di Hotel Marriott yang menewaskan 40 orang.

Kelompok Teroris Baru?

Sebuah kelompok yang disebut Ahrarul Hind mengaku bertanggungjawab dalam serangan ini. Teror ini menjadi salah satu serangan yang paling mematikan di ibukota selama bertahun-tahun.

Juru bicara kelompok Ahrarul Hind, Asad Mansoor mengatakan kepada BBC Urdu bahwa kelompoknya telah melakukan serangan itu.

Mansoor mengatakan kelompoknya tidak pernah menjadi bagian dari TTP, karenanya bukan merupakan bagian dari gencatan senjata dengan pemerintah.

Kelompok itu muncul setelah akhir pekan ini, di mana Taliban Pakistan (TTP ) menjanjikan gencatan senjata selama sebulan dan pemerintah mengatakan akan menangguhkan serangan udara terhadap gerilyawan.

Kedua kelompok itu bergerak dengan tujuan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang macet. Kendati demikian, TTP membantah memiliki hubungannya dengan serangan ini. Tetapi wartawan BBC M Ilyas Khan di Islamabad mengatakan bahwa kelompok-kelompok militan itu memiliki agenda yang berbeda. Tidak semua dari mereka akan mendukung pembicaraan damai. (Ismoko Widjaya)

Baca Juga:

Taliban Pakistan Umumkan Gencatan Senjata Selama Sebulan

Militer Pakistan Serang Persembunyian Militan, 30 Orang Tewas

Tembaki 5 Rekan Hingga Tewas, Tentara India Stres?