Liputan6.com, Doha - Tiga negara teluk di Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain menarik duta besarnya (dubes) dari Qatar karena merasa urusan dalam negerinya diintervensi.
Ketiga negara tersebut menilai Qatar gagal dalam menerapkan kesepakatan keamanan yang ditandatangani pada 2013 untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, termasuk tidak mendukung media yang bermusuhan.
Baca Juga
Tempati Posisi 3 Klasemen Kualifikasi, Begini Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir Tentang Lokasi Kandang Timnas Indonesia untuk Lawan Bahrain: SUGBK Masih yang Terbaik
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang, Lebih Baik dari Bahrain dan China
Qatar mendanai stasiun TV Al-Jazeera, yang peliputannya di dunia Arab sudah lama dinilai terus mencurigai Arab Saudi. Al-Jazeera dituding para pengkritiknya terlalu dekat dengan kelompok Ikhwanul Muslimin yang dilihat Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai ancaman.
Advertisement
Media kawasan melaporkan, keputusan penarikan duta besar itu diambil dalam pertemuan para menteri luar negeri 6 negara teluk yang bergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk, GCC, yang berlangsung hingga Selasa 4 Maret 2014 malam di Riyadh.
"Negara-negara GCC sudah melakukan upaya besar untuk menghubungi Qatar pada semua tingkat untuk menyepakati satu kebijakan bersama untuk menjamin tidak ada campur tangan, baik secara langsung maupun tidak langsung, atas urusan dalam negeri setiap anggota," tulis pernyataan Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.
Seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/3/2014), Dewan Kerja Sama Teluk, GCC, didirikan pada tahun 1981 yang beranggotakan Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. (Mevi Linawati)