Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif menemui Menlu Marty Natalegawa di Kantor Kemenlu RI, Jakarta,Kamis siang ini. Zarif melanjutkan hubungan dan kerja sama Iran dengan Indonesia yang telah dibina sejak lebih dari 1.000 tahun lalu.
"Indonesia dan Iran telah menjalin hubungan sejarah, budaya, dan agama yang sangat panjang dan saling terkait selama lebih dari 1.000 tahun. Hubungan bilateral Indonesia dan Iran selama ini terjalin baik dan erat serta memiliki lebih dari 50 perjanjian kerja sama di segala bidang," demikian pernyataan tertulis Kemenlu RI yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Dalam pertemuan tersebut, Zarif dan Marty membahas upaya-upaya peningkatan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan di bidang politik dan keamanan termasuk penanggulangan kejahatan transnasional terorganisir, perdagangan dan investasi, iptek, kebudayaan, pendidikan, kepemudaan dan olahraga serta people-to-people contact.
Indonesia mencatat, partisipasi pelajar atau mahasiswa Iran di berbagai program beasiswa Indonesia dan mendorong adanya partisipasi yang lebih besar. Selain itu, pertemuan bilateral juga membahas pelaksanaan dialog HAM dan dialog kekonsuleran antara delegasi kedua negara.
"Pelaksanaan dialog HAM memberikan kesempatan kedua negara meningkatkan saling pemahaman dan berbagi best practices dalam pemajuan dan perlindungan HAM di masing-masing negara. Sementara pelaksanaan dialog kekonsuleran diharapkan dapat membantu penyelesaian permasalahan di bidang kekonsuleran yang dihadapi kedua negara, termasuk untuk meningkatkan kerjasama menghadapi kasus-kasus kejahatan lintas negara."
Dengan potensi sangat besar yang dapat dikembangkan kedua negara, penguatan kerjasama RI-Iran terus dilakukan termasuk melalui optimalisasi mekanisme bilateral. Di bidang politik, Indonesia-Iran membentuk Komite Konsultasi Bilateral. Di bidang ekonomi, dibentuk Komisi Bersama Ekonomi dan Perdagangan yang telah mengadakan beberapa kali pertemuan.
"Di bidang budaya, kedua negara aktif melaksanakan kegiatan budaya dalam bentuk penyelenggaraan pekan budaya di kedua negara. Indonesia telah sukses melaksanakan Indonesian Cultural Week di Tehran pada tanggal 18-25 September 2013, dan direncanakan Iran menyelenggarakan kegiatan serupa di Indonesia tahun 2014,"
Selain itu, kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai isu-isu yang menjadi perhatian bersama di lingkup regional dan global, seperti ASEAN, Gerakan Non Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), Development Eight (D-8), serta situasi di Timur Tengah, khususnya Suriah dan Palestina.
"Kedua negara merupakan pemain penting dalam diplomasi di tingkat regional dan internasional yang aktif memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang serta mengupayakan perdamaian dan keamanan di dunia internasional."
Dengan penduduk berjumlah 80 juta jiwa, Iran juga berpotensi menjadi tujuan utama ekspor Indonesia, antara lain produk makanan, produk kertas, karet alam, suku cadang kendaraan, peralatan elektronik, dan bahan baku tekstil. Sedangkan produk impor Indonesia dari Iran yakni berupa baja, aluminium, dan kacang-kacangan. (Elin Yunita Kristanti)
Baca juga:
AS Minta Indonesia Damaikan Konflik Laut China Selatan
Kabar WNI `Jihad` Perang di Suriah? Menlu RI: Mereka Harus Pulang
Marty: Australia Harus Putuskan, Indonesia Sahabat atau Musuh