Sukses

Anak Khadafi `Eks Pemain Bola Liga Italia` Dideportasi ke Libya

Saadi Khadafi kini ada di tangan aparat Libya. Ia berada di Tripoli, setelah diekstradisi dari Niger -- negara di bagian barat Afrika.

Liputan6.com, Tripoli Revolusi tinggal masa lalu, sang diktator Moammar Khadafi juga sudah lama tewas di tangan rakyatnya sendiri pada Kamis 20 Oktober 2011. Namun, perburuan trah 'si anjing gila dari Libya' belum berakhir.

Kini, salah satu putra Khadafi, Saadi, berada di tangan aparat Libya. Ia berada di Tripoli, setelah diekstradisi dari Niger -- negara di bagian barat Afrika.

Foto terbaru yang diposting di internet menunjukkan penampilan terbaru Saadi. Dengan rambut dan jenggot terpangkas habis.

Saadi melarikan diri setelah ayahnya tewas dalam revolusi 2011. Ia dituduh menembak para pendemo dan melakukan tindakan kriminal lain selama kekuasaan ayahnya -- ketika ia mengepalai pasukan khusus Libya.

"Hari ini pemerintah Libya menerima ekstradisi Saadi Khadafi, ia tiba di Tripoli," demikian pernyataan Pemerintah Libya, seperti dimuat BBC, Kamis (6/3/2014).

Sebelumnya, pihak Niger menolak permintaan Libya untuk mengekstradisi Saadi. Menteri Kehakiman negara itu beralasan, "karena Saadi pasti akan menghadapi hukuman mati."

Pada 2012, Interpol mengeluarkan 'red notice' mewajibkan negara-negara anggotanya untuk menangkap sang buron. Selama dalam pelariannya, Saadi dilaporkan tinggal di wisma negara di ibukota Niger, Niamey, setelah melarikan diri melintasi Gurun Sahara.

Main Bola di Italia

Di antara anak Khadafi, Saadi dikenal yang paling tak cerdas. Masuk akademi militer, saat meraih pangkat kolonel -- seperti ayahnya -- dia memilih berhenti dan menuruti hasrat terpendamnya: main sepak bola.
 
Saadi sempat menjadi kapten Timnas Libya. Dia tercatat pernah menyumbangkan 2 gol selama 18 kali bertanding. Memanfaatkan koneksi bisnis keluarganya di Italia, dia bergabung dengan klub Perugia pada tahun 2003.

Namun, selama 2 tahun bergabung di Perugia, dia hanya diturunkan sekali saja. Lalu, ia hijrah ke Udinese pada 2005. Lagi-lagi, dia hanya dimainkan 1 kali sepanjang musim. Pindah ke Sampdoria pada musim 2006-2007, nasibnya lebih apes—dia sekadar terdaftar dan tak pernah dimainkan barang sekali pun.
 
Konon, karir singkat di dunia sepakbola Italia itu dikarenakan gagal lolos tes narkoba. Saadi juga dikenal playboy.

Adalah Saadi yang memerintahkan tentara Libya untuk menembaki warga sipil yang menggelar demonstrasidi Benghazi di masa-masa awal pemberontakan. Ia lalu kabur ke Niger. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Pengakuan Soraya, `Budak Nafsu` Moammar Khadafi

Terkuak, Kamar `Horor` Tempat Khadafi Memerkosa Korbannya