Liputan6.com, Beijing - Keberuntungan menaungi seorang wartawan asal China bernama Xu Jin. Berkat perubahan jadwal penerbangan yang diatur oleh tempatnya bekerja, Xu pun tak jadi naik pesawat MH370 yang hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014.
Kini ia bisa bernapas lega, bisa berkumpul bersama keluarga tercinta. Meski kerabat penumpang pesawat Boeing 777-200ER sedang berduka, menanti kepastian di mana pesawat nahas itu berada.Â
Wartawan yang bekerja untuk Yangtze Evening News itu pun tak henti-hentinya berterima kasih kepada koran tempatnya bekerja, atas perubahan jadwal penerbangan seminggu sebelum pesawat nahas itu.
Dilansir dari The Star dari Shanghai Daily, Rabu (12/3/2014), Xu Jin sebenarnya sedang dalam perjalanan bisnis ke Malaysia dan diminta terbang ke Beijing guna melakukan wawancara di penerbangan MH370.
Baca Juga
Namun entah bagaimana, seminggu sebelum perjalanannya ke Beijing, dikabarkan dirinya tak jadi melakukan wawancara itu. Kunjungan itu dibatalkan. Xu akhirnya terbang menggunakan China Southern Airlines pada Sabtu sore ke Guangzhou, di mana ia akan berpindah pesawat ke Nanjing.
"Itu hanya pengaturan surat kabar yang menyelamatkanku," posting Xu ke akun Twitter China, Weibo miliknya.
"Aku telah tiba di rumah dengan selamat. Istriku yang hamil sedang menunggu di bandara Nanjing, di mana suhu hanya 4 derajat Celcius. Aku tidak tahu berapa lama dia telah menunggu. [ ... ] Di rumah , orangtua dari 2 keluarga dan dua anjing peliharaan cemas menungguku kembali," tulisnya lagi.
Xu menambahkan, ketika ia tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur Minggu sekitar pukul 10.00, berita hilangnya pesawat belum menyebar. Baru setelahnya orang-orang mulai ramai.
"Ketika aku mewawancarai orang-orang di bandara, kemampuan bahasa Inggrisku tiba-tiba menghilang seperti anak SD. Aku tidak bisa mengingat, bahkan sekadar kata-kata sederhana," kicaunya.
"Tanganku tidak berhenti gemetar. Meskipun aku mengenakan jaket tebal dan suhu saat itu 30 derajat, aku merasa benar-benar kedinginan," papar dia di situs mikrobloggingnya.
Advertisement
Rawat Teman
Seorang pria dari AS juga sempat memosting kebahagiaannya di media sosial Twitter, akibat tertinggal pesawat MH370 itu. Pria di akun @Kaiden IV itu pun begitu berterima kasih kepada teman wanitanya yang tiba-tiba sakit dan memintanya merawatnya sebentar.
"Atas karunia Tuhan, kami melewatkan penerbangan kami ke China. Aku baik-baik saja, seperti juga Rory, temanku. Maafkan aku membuat khawatir orang-orang," kata pria di akun @Kaiden IV di Twitter.
"Saya sangat marah pada Ria, karena dia sakit dan aku harus merawatnya. Gara-gara itu, aku ketinggalan pesawat ke China. Lalu marah," kenangnya.
"Saya sangat merendahkan orang-orang yang mencariku, atau @Cylithria maafkan aku tak tahu harus berkata apa. Aku tidak bisa menjawab lagi, hanya bisa berdoa," jelas Kaiden.
Dalam pencarian pada hari kelima ini, pesawat MH370 milik Malaysia Airlines itu belum juga ditemukan. Operasi pencarian internasional yang melibatkan 34 pesawat dan 40 kapal masih terus dilakukan.
Pesawat beserta 239 orang di dalamnya itu bak misteri, hilang di telan bumi. Para kerabat penumpang pesawat nahas itu telah diterbangkan ke Kuala Lumpur oleh pihak Malaysia Airlines. Namun mereka belum juga mendapatkan kabar baik.
"Aku tidak mengerti," ucap Zhang Zhiliang yang merupakan salah satu anggota keluarga penumpang MH370. "Kami memiliki semua teknologi, dan bagaimana mungkin tidak bisa menemukan mereka. GPS, telepon, semuanya begitu berkembang, namun kami tidak dapat menemukan keluarga kami," ujarnya. (Shinta Sinaga)
Baca Juga: