Liputan6.com, Kuala Lumpur - Berbagai upaya dilakukan untuk mencari pesawat maskapai Malaysia Airlines Boeing 777-200ER dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014. Mulai dari helikopter, kapal selam, dan satelit beresolusi tinggi pun dikerahkan. Dukun Malaysia Ibrahim Mat Zin turun tangan.
Pria yang dikenal dengan sebutan 'Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP' ini melakukan ritual di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin dan Kamis lalu. Ia mengaku diminta oleh pejabat Malaysia untuk turut mencari pesawat MH370.
"Ritual ini untuk menghilangkan energi jahat, sehingga tim pencari bisa segera menemukan pesawat," kata Zin, seperti dimuat BBC, Jumat (14/3/2014).
Namun aksi Bomoh yang membawa kelapa, teropong bambu dan'karpet terbang' di bandara ini menuai kecaman dari sejumlah orang, baik dari Malaysia, maupun luar Malaysia. Para pengguna jejaring sosial banyak yang mengecam aksi spiritual Bomoh.
"Sungguh memalukan ada Bomoh di Malaysia," kata seorang pengguna Twitter. Netizen lain bahkan menyebut aksi Bomoh adalah tindakan bodoh, memalukan, dan tidak masuk akal.
Pengguna jejaring lain menyebut Bomoh berbohong. Awalnya dukun itu mengaku diminta pemerintah, tapi kemudian ia mengatakan melakukan ritual tersebut atas inisiatif sendiri.
Ramainya kecaman untuk dukun tersebut, nama Bomoh menjadi trending topic di BBC. Tercatat, sekitar 200 ribu kali nama Bomoh disebut di jejaring sosial.
Terancam Ditangkap
Aksi Bomoh Ibrahim Mat Zin tidak hanya menuai kecaman, tapi juga bisa dipidana. Departemen Agama Islam Selangor (Jais) menyatakan akan menangkap mereka yang melakukan ritual-ritual yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dan mereka yang melakukannya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) akan dibubarkan.
Kepala Departemen Penegakan Hukum Distrik Sepang, Zaifullah Jaafar Shidek mengatakan pemantauan dilakukan karena beberapa orang melakukan ritual berdoa kembalinya MH370 yang hilang bak ditelan bumi pada Sabtu 8 Maret 2014.
"Apa pun yang bertentangan dengan prinsip syariah dan fatwa akan diminta untuk dibubarkan, dan jika mereka menolak, kami akan menangkap mereka sesuai dengan Bagian 7 Berlakunya Undang-undang Tindak Pidana Syariah (Selangor) 1995 untuk doktrin palsu," urainya Zaifullah seperti dikutip dari The Star.
Di luar dari protes itu, mantan jurnalis Malaysia Eddin Khoo mengungkap, ritual-ritual yang dilakukan Bomoh Zin itu bukanlah hal yang mengejukan. Selama ini, memang banyak terjadi aksi spiritual seperti Bomoh Zin dalam 30 atau 40 tahun terakhir. "Banyak yang menginterpretasikan agama ke dunia mistik. Tapi kini warga mulai kritis soal itu," ujar Khoo.
Baca juga: