Sukses

Pesawat Malaysia Airlines Dibajak, Ini Rutenya

Data intelijen menunjukkan pesawat itu jatuh di Teluk Bengal atau di tempat lain di Samusera Hindia.

Liputan6.com, Jakarta Pencarian pesawat milik maskapai Malaysia Airlines yang hilang pada Sabtu 8 Maret 2014 lalu mulai menemui titik terang.

Sebuah informasi intelijen tentang analisis data elektronik dan satelit yang dikutip dari New York Times, Sabtu (15/3/2014) mengindikasikan pesawat MH370 jatuh di Teluk Bengal atau di tempat lain di Samudera Hindia.

Data inilah yang membuat Amerika Serikat yakin dan mengirim Kapal USS Kidd ke Samudera Hindia. India juga melakukan pencarian pesawat berisi 239 orang itu di sekitar Teluk Bengal. Namun sayangnya data intelijen ini tidak diungkap oleh pemerintah Malaysia.

Laman New York Times pada Jumat 14 Maret kemarin juga menulis pesawat MH370 juga melakukan beberapa kali perubahan ketinggian yang signifikan setelah sistem komunikasi (transponder) mati atau sengaja dimatikan. Sinyal radar militer Malaysia menunjukkan pesawat itu naik ke ketinggian 45.000 kaki. Ketinggian itu di berada atas batas ketinggian yang diizinkan untuk Boeing 777-200.

Untuk diketahui, ketinggian normal untuk perjalanan jarak jauh jet komersial berada di antara 30.000 kaki hingga 40.000 kaki.



Setelah itu, pesawat menghilang dari pantauan radar penerbangan sipil dan berbelok dengan tajam ke arah barat. Setelah itu, pesawat berada pada ketinggian 23.000 kaki atau di bawah ketinggian yang diizinkan. Ini terjadi saat pesawat mendekati Penang.

Di sinilah diyakini pesawat berbelok dari arah barat laut dan terus menanjak ke ketinggian yang lebih tinggi. Pesawat itu kemudian menuju ke arah barat laut, terbang di atas Selat Malaka menuju Samudera Hindia.

Investigator juga mendapat data dari mesin Rolls-Royce pesawat yang menunjukkan ketinggiannya mencapai 40.000 kaki dalam rentang 1 menit. Data radar militer itu terakhir kali merekam pesawat rute Beijing itu berada pada ketinggian 29.500 kaki di arah barat daya.

Sementara, laman Malaysian Insider menulis kemungkinan pesawat itu mendarat ataupun jatuh di rangkaian kepulauan di Samudera Hindia.

2 Pejabat senior Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengendus telah terjadi "intervensi manual" dari dalam pesawat yang menutup 2 sistem komunikasi di dalam pesawat. "Diyakini telah terjadi intervensi secara manual," ungkap sumber yang dilaporkan ABC News di Amerika Serikat, Jumat 14 Maret 2014. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Pejabat Malaysia: Pesawat MH370 Dibajak

Malaysia Airlines Diduga Berbelok ke Aceh Sampai India

Pesawat MH370 Dibajak, PM Malaysia: Komunikasi Terakhir Jam 08.11