Liputan6.com, Kuala Lumpur - "All right, good night" ...."Baiklah, selamat malam" -- semoga itu bukan kalimat terakhir yang terucap dari bibir Fariq Abdul Hamid (27), sang kopilot Malaysia Airlines MH370 yang raib entah di mana sejak Sabtu 8 Maret 2014.
Tunangan sang kopilot, Nadira Ramli (26) kini dalam penantian panjang. Padahal, wanita kapten penerbang yang bekerja di AirAsia itu rencananya akan segera dilamar. Mengesahkan hubungan mereka yang terjalin selama 9 tahun.
Fariq dan Nadira sama-sama alumni sebuah sekolah penerbangan di Langkawi. Kebetulan ayah Nadira adalah pilot senior di Malaysia Airlines, Kapten Ramli Ibrahim.
Seperti dikabarkan The Star, Nadira kini menyepi di sebuah tempat di Kuala Lumpur. Di mana perempuan itu menjadi 'pilar kekuatan' ibu sang kekasih yang berduka.
Nadira juga meminta ibu Fariq, kerabat, dan keluarga untuk tidak menonton berita hilangnya MH370. Menurut dia, ada banyak informasi keliru yang beredar di masyarakat.
"Nadira bersikap positif dalam menghadapi insiden ini dan minta keluarga tak menonton TV. Apapun yang sedang terjadi, ia masih punya secercah harap," kata seorang kerabat seperti Liputan6.com kutip dari Perth Now, Selasa 19 Maret 2014.
Baca Juga
Nadira dilaporkan diberikan cuti sebulan dari pekerjaannya di AirAsia untuk mengatasi kesedihan atas hilangnya sang tunangan.
Fariq Abdul Hamid menjadi pusat perhatian setelah ia dilaporkan menjadi orang terakhir dari kokpit MH370 -- bukan sang kapten Zaharie Ahmad Shah -- setelah sistem komunikasi dan pelaporan atau Aircraft Communications and Reporting System (ACARS) pesawat raib dimatikan. Sesaat sebelum transponder diduga sengaja dinonaktifkan.
Reputasinya dipertanyakan saat seorang perempuan Afrika Selatan yang mengaku diundang ke kokpit dalam sebuah penerbangan pada tahun 2011 -- tindakan, yang bisa dikategorikan sebagai pelanggaran keamanan.
Malaysia Airlines mengaku kaget dengan laporan dugaan pelanggaran keamanan itu, namun tak menverifikasi klaim perempuan Afrika Selatan itu. (Ismoko Widjaya)
Advertisement
Baca juga:
Dari Simulator Pilot MH370, Ada 5 Kemungkinan Tempat Mendarat
`Bunuh Diri` Pilot SilkAir MI185 di Sungai Musi Palembang 1997
5 Dugaan `Masuk Akal` Misteri Hilangnya Malaysia Airlines MH370