Sukses

Motel Tempat Mengungsi Korban Badai Sandy Terbakar, 4 Tewas

Si 'jago merah' mengamuk di sebuah motel pinggir pantai di New Jersey, AS setelah fajar menyingsing.

Liputan6.com, New Jersey - Si 'jago merah' mengamuk di sebuah motel pinggir pantai di New Jersey, AS. Insiden itu terjadi setelah fajar menyingsing pada Jumat waktu setempat.

"Motel itu tempat tinggal orang yang kehilangan rumah akibat Badai super Sandy. Api menewaskan 4 orang dan melukai 8 orang," kata pihak berwenang seperti dikutip Liputan6.com dari Seattle Times, Sabtu (22/3/2014).

Menurut pihak berwenang, api mulai berkobar di motel yang material bangunannya kayu, Mariner Cove Motor Inn sekitar pukul 05.30 pagi. Motel itu merupakan sebuah resor yang populer saat musim panas.

Lidah api telah berkobar besar keluar dari bangunan, pada saat petugas pemadam kebakaran tiba. Satu orang melompat dari jendela lantai 2 untuk melarikan diri.

"3 Orang menderita luka parah. Termasuk patah tulang," jelas pihak berwenang.

Pihak berwenang menjelaskan, semua penghuni kembali dihitung setelah beberapa jam kebakaran dengan mengunjungi rumah sakit, motel dan lokasi lain untuk melacak korban lainnya.

Para korban diidentifikasi sebagai laki-laki. Sejauh ini, kantor kejaksaan mengatakan belum ada identifikasi positif terkait penyebab kebakaran.

Kebakaran ini merupakan kebakaran besar kedua di pesisir Jersey dalam 7 bulan. Setelah kebakaran pada September 2013, yang menghancurkan sekitar sepertiga dari jalan kayu di pinggir pantai Seaside Heights dan Seaside Park. Jalanan itu baru saja dibangun kembali setelah Badai Sandy menghantam.

Pengakuan Korban

Menurut Peter Kuch, salah satu penghuni motel tersebut. Ia mengetahui ada kebakaran karena mencium bau asap. Saat membuka pintu, ia melihat ruang tunggu telah dilahap api. Dia kemudian menelepon 911.

Usai menelepon, api telah membakar pintu dan menjilati jendela unit di lantai 2. Peter pun melompat menyelamatkan diri. "Aku harus melakukannya, tidak ada jalan keluar lain," katanya.

Akibat melompat, pergelangan kaki Peter terkilir. Namun ia bersyukur masih bisa hidup.

Penghuni lainnya, Joe Frystock --juga salah satu korban Sandy yang tinggal di motel--, juga mengaku beruntung bisa selamat dari maut itu.

Joe tinggal di resor itu karena sewa murah selama musim dingin. Rumahnya di dekat Brick Township hancur terhempas gelombang air pada Oktober 2012 dalam Badai Sandy. Motel yang dilahap si 'jago merah' itu, adalah rumah sementara baginya.

"Aku kehilangan segalanya - lagi - tapi aku masih hidup. Aku hanya sempat membawa insulinku. Tapi ini adalah benda yang membuat aku hidup, jadi aku kira aku begitu beruntung," jelas Joe.

Joe yang menderita diabetes itu mengaku mendengar suara retak seperti kayu terbakar. Lalu ia bangun dari tidurnya dan melihat cahaya oranye.

"Orang-orang berteriak: 'Tolong aku! Bantu aku!. Ada banyak yang berteriak. Seorang wanita di unit sebelahku, mereka menariknya dari bak mandi, tapi aku tidak tahu bagaimana orang bisa bertahan saat api berkobar. Seluruh lantai terbakar, merembet dari satu ujung ke yang lain," urai Joe.

"Wanita itu dibawa ke rumah sakit sekitar satu jam jauhnya. Rumah sakit khusus untuk mengobati luka bakar yang parah," kata Jaksa Ocean County, Joseph Coronato.

Lloyd Barker, penghuni motel lain yang selamat mengungkapkan, pemadam kebakaran berhasil menemukannya dan membawanya keluar.

"Dia berteriak, ada api di atas kepalanya. Semuanya sudah hitam, dari kepala sampai kaki. Itu sangat kacau,"ujar pemadam.

Menurut Shawn Wardell, korban selamat lainnya, angin kencang membuat api dengan cepat merembet ke lantai dua motel. Tempat ia telah tinggal dengan sepupu dan kakek-neneknya .

"Kami akan mengeluarkan kakek, karena ia tak bisa berjalan. Dan pada saat itu, seluruh lantai telah dilahap api. Orang-orang berteriak dan menjerit," beber Shawn. 1,5 jam kemudian, api baru berhasil dipadamkan.

Baca Juga:

Helikopter Stasiun TV `Cium` Aspal, 2 Awak Tewas