Liputan6.com, Washington: Presiden Megawati akan menjelaskan kepada Presiden George Walker Bush bahwa Indonesia menentang aksi terorisme. Isu keamanan menjadi satu masalah yang dibicarakan kedua kepala negara yang dijadwalkan melakukan pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih, Selasa pukul 11.00 waktu setempat. Pada kesempatan itu, Presiden Megawati didampingi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
Aksi penyerangan bunuh diri tiga pesawat ke Gedung World Trade Center dan Markas Pentagon, 11 September silam, tidak identik dengan negara-negara berpenduduk Islam. Indonesia juga akan menegaskan perbuatan itu dilakukan orang tertentu dan bukan perwakilan suatu agama. Sedangkan Sekretaris Menlu AS Bidang Asia Timur dan Pasifik James Kelly kepada ANTARA mengatakan kunjungan Presiden Megawati ini sebagai bukti bahwa AS tidak memusuhi masyarakat muslim. "AS bersahabat dengan Islam, hanya dengan individu-individu kami bermasalah,"kata dia.
Agenda pembicaraan lain yang dibahas adalah masalah ekonomi. Presiden Megawati akan berupaya meyakinkan investasi di Indonesia saat ini tetap aman. Tidak ada alasan perusahaan-perusahaan AS menarik penanaman modalnya. Delegasi Indonesia juga berusaha agar dukungan negara-negara donor tidak berkurang.(COK/Indi Rahmawati)
Aksi penyerangan bunuh diri tiga pesawat ke Gedung World Trade Center dan Markas Pentagon, 11 September silam, tidak identik dengan negara-negara berpenduduk Islam. Indonesia juga akan menegaskan perbuatan itu dilakukan orang tertentu dan bukan perwakilan suatu agama. Sedangkan Sekretaris Menlu AS Bidang Asia Timur dan Pasifik James Kelly kepada ANTARA mengatakan kunjungan Presiden Megawati ini sebagai bukti bahwa AS tidak memusuhi masyarakat muslim. "AS bersahabat dengan Islam, hanya dengan individu-individu kami bermasalah,"kata dia.
Agenda pembicaraan lain yang dibahas adalah masalah ekonomi. Presiden Megawati akan berupaya meyakinkan investasi di Indonesia saat ini tetap aman. Tidak ada alasan perusahaan-perusahaan AS menarik penanaman modalnya. Delegasi Indonesia juga berusaha agar dukungan negara-negara donor tidak berkurang.(COK/Indi Rahmawati)