Liputan6.com, Beijing - Warga negara China paling banyak terdata sebagai penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) penerbangan MH370 yang nahas. Tak juga ada bukti penemuan puing-puing pesawat itu di Samudera Hindia membuat kerabat yang menunggu cemas juga geram.
Salah satunya Catherine Yong, istri penumpang asal China. Sejak tiba di Malaysia pada 12 Maret dia mengaku terus-menerus memeriksa bukti baru atau rumor tentang penerbangan MH370 yang berakhir di Samudera Hindia. Dia berharap, suaminya bisa kembali dengan selamat.
"Aku berbicara dengan suamiku, Li Zhi pada 7 Maret malam, sebelum ia naik MH370 untuk kembali ke China," kata Yong kepada South China Morning Post (SCMP).
"Li bilang dia sakit kepala, aku membentaknya dan mengatakan kepadanya untuk minum obat dan segera pulang. Nada bicaraku tidak bagus ketika itu, aku menyesal," kata Yong yang tampil dalam keadaan tanpa make up dan rambut acak-acakan serta raut sedih.
"Aku mengikuti setiap teori konspirasi yang muncul, dan bertanya-tanya yang mana yang masuk akal," ungkap Yong yang mengenakan t -shirt putih dengan kata-kata "live , love & laugh" tertulis dalam warna hijau di bagian depan.
Yong mengatakan, setiap hari keluarganya memberikan obat tidur untuknya supaya bisa beritirahat. Namun demikian, ketika terjaga , dia merasa bingung, marah dan putus asa. "Aku melihat bayangan Li di mana-mana. Aku tidak tahu bagaimana caranya pulang," kata Yong.
Baca Juga
Dia juga bingung menjawab pertanyaan putri mereka yang berusia 5 tahun selalu menanyakan ayahnya. Yong menuturkan, ketika MH370 menghilang pada 8 Maret, dia dan kakaknya selalu menunggu update berita dan hanya bisa menangis.Â
Advertisement
Yong, bersama kakak ipar dan adik suaminya itu, Li Peng bergabung menyerbu ruang pers di Kuala Lumpur menuntut jawaban kepada pihak Malaysia. Dia hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat tersebut.
"Jika mereka tidak pernah menemukan kotak hitam, aku hanya akan berkata pada diriku sendiri ia (Li) selamat dan hidup bahagia di sebuah pulau di suatu tempat," tutur Yong.
"Jika mereka menemukan kotak hitam dan dia sudah mati, maka saya ingin tubuhnya abadi di dasar laut. Aku tidak ingin dia kembali dalam bentuk potongan-potongan," tambahnya.
Li Peng menambahkan, ia tidak menyalahkan Malaysia atau Malaysia Airlines MH370 atas hilangnya burung besi itu. Tapi mereka marah karena Malaysia menahan informasi.
Baca Juga:
Kebakaran Pesawat EgyptAir Kuak Misteri Malaysia Airlines MH370?
Mesin Pesawat Swiss Jet Meledak, Bandara London City Ditutup
Bisakah Ilmu Matematika Pecahkan Misteri MH370?
Pesawat Hercules Militer India Jatuh, 5 Orang Tewas