Sukses

Pencarian MH370: Drone dan `Robot` Penyelam Vs Lautan `Ganas`

Pencarian saat ini digeser ke titik 1.850 km dari Perth, Australia sejak pesawat diduga terbang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Liputan6.com, Perth- Pencarian puing pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dilanjutkan. Pencarian saat ini digeser ke titik 1.850 km dari Perth, Australia sejak pesawat diduga terbang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Memasuki hari ke-23 sejak pesawat dinyatakan hilang, tim pencari terus berupaya mengerahkan peralatan canggih. Dari kapal Australia, unmanned underwater drone atau drone penyelam dan black box locater 'robot' khusus pencari black box atau kotak hitam pesawat milik Amerika Serikat diturunkan untuk menyusuri bawah laut luas Samudera Hindia.

Selain Australia, peralatan canggih dari negara lain juga diturunkan. Amerika Serikat sebelumnya telah menyebar 'robot' pencari kotak hitam di Samudera Hindia. China mengerahkan alat utama sistem pertahanan negara (alutsista), seperti pesawat Ilyushin IL-76 dan kapal Xuelong.

Namun pencarian pada hari Minggu (30/3/2014) diprediksi bakal terkendala oleh cuaca buruk. Hujan diperkirakan akan mengguyur Samudera Hindia dan awan-awan akan berada di titik rendah atas laut. Ombak pun diprediksi akan 'mengganas'.

"Cuaca diperkirakan akan sangat buruk hari ini dengan guyuran hujan dan awan rendah, tapi kita berharap pencarian tetap dilanjutkan," demikian pernyataan Badan Keselamatan Maritim Australia (AMSA), seperti dimuat Reuters.

AMSA sebelumnya mengatakan, tim pencari mengangkat objek diduga puing MH370 pada Sabtu 29 Maret kemarin. Namun setelah diidentifikasi, objek tersebut ternyata tak terkait MH370, melainkan sampah dari kapal.

Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014. Kemudian pada Selasa 24 Maret malam, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa perjalanan Boeing 777-200ER itu berakhir di Samudera Hindia, lokasi yang sangat jauh dari rute penerbangan pesawat, Kuala Lumpur ke Beijing.

Ada 239 orang yang berada di MH370. Mereka terdiri dari 152 warga China, 38 warga Malaysia, 7 Indonesia, 5 India, 7 Australia, 3 Prancis, 3 Amerika Serikat, 2 Selandia Baru, 2 Ukraina, 2 Kanada, 1 Rusia, 1 Italia, 1 Taiwan, 1 Belanda dan 1 Austria. Mereka terdiri dari 227 penumpang termasuk 2 bayi dan 12 awak pesawat. Pesawat diterbangkan oleh Kapten Zaharie Ahmad Shah (53).

Baca juga:

`Rute Sesat` Malaysia Airlines MH370

Perbandingan Malaysia Airlines dengan Adam Air yang Hilang Misterius

Politisi AS: Pesawat MH370 Mendarat di Indonesia dan Jadi `Rudal`

Black Box Tak Bisa Ungkap Misteri `Rute Sesat` MH370?